Tes Ulang Reza Cs Negatif
MATARAM – Artis Reza Artamevia bersama tiga rekannya akhirnya dilepas polisi kemarin (1/9). Keempatnya dinyatakan hanya sebagai pengguna narkoba dan diserahkan ke Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi NTB untuk direhabilitasi. Reza tiba di BNNP NTB sekitar pukul 14.00 Wita dalam kawalan polisi dengan menggunakan mobil Toyota Avanza. Sekitar pukul 15.00 Wita, Reza, Richard Nyoto Kusumo, Yuti Yustini, dan Devina Novianti kembali menjalani tes urine.
Tadi malam, pukul 19.30 Wita, Kepala BNNP NTB Kombespol Sriyanto bersama tim dokter mengumumkan hasil tes. ”Semua hasilnya (sudah) negatif,” ujar Sriyanto. Dia mengatakan, hasil tes itu menunjukkan tingkat penyalahgunaan narkotika oleh empat orang tersebut tidak parah. ”Masih di tingkat coba-coba,” tambahnya.
Berdasar assessment dokter, diketahui keempatnya menggunakan obat jenis aspat yang di dalamnya terkandung zat metamfetamin atau sabu-sabu. Berdasar pengakuan Reza cs, mereka menggunakan aspat jauh sebelum pelaksanaan kongres Persatuan Artis Film Indonesia (Parfi) di Mataram. ”Bukan di Hotel Golden Tulip,” kata dia.
Menurut Sriyanto, beberapa hari sebelum kongres Parfi, kondisi Reza drop. Dia sempat mendapat obat racikan dari dokter, namun tidak membawa perubahan. Akhirnya Reza memakai aspat.
”Ditaruh di dalam wadah, kemudian dibakar. Asapnya itu dihirup, bisa membuat badan menjadi segar. Mereka berempat ini memakai aspat bersama-sama,” ungkap Sriyanto.
Menurut Kabid Rehabilitasi Yolly Dahlia, aspat merupakan stimulan untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Membuat tubuh yang sebelumnya lemas menjadi segar. Namun, di dalam aspat terkandung zat metamfetamin. ”Tapi, mereka tidak tahu bahwa aspat mengandung metamfetamin,” ujar Yolly.
Sriyanto menambahkan, berdasar hasil tes dan assessment dokter, BNNP NTB memutuskan akan melakukan rehabilitasi rawat jalan terhadap keempatnya. Ada delapan kali pertemuan yang harus dihadiri Reza dan kawan-kawan. ”Seminggu dua kali dan ini wajib hadir. Nanti setiap kehadiran kami cek kembali apakah mereka sudah bersih atau masih memakai,” tuturnya.
Sementara itu, Reza akhirnya buka suara. Saat konferensi pers bersama BNNP NTB, Reza membantah bahwa dirinya sakau maupun sakit akibat narkotika. ”Kami tidak dalam keadaan sakau atau sakit,” kata dia.
Menurut Reza, dirinya tidak pernah merasa ketergantungan terhadap zat-zat narkotika. Jika dia adalah pemakai yang intens, tentu hasil dari BNNP tidak akan negatif.
Di bagian lain, Polda NTB bersama tim Mabes Polri membawa tersangka GB ke Jakarta kemarin (1/9). Ketua umum Parfi itu dibawa untuk penggeledahan rumahnya di Jakarta. Dia berangkat dari polda sekitar pukul 10.00 Wita dan terbang ke Jakarta sekitar 13.00 Wita. (JPG/jlo/dit/van/c7/oki)