Jawa Pos

Mereka yang Galau di Detik Terakhir

-

BETAPA dongkolnya Axel Witsel. Gelandang timnas Belgia itu sudah berada di Turin. Sudah menjalani tes medis dengan Juventus. Kesepakata­n nilai trasfer juga telah dicapai senilai EUR 18 juta (Rp 266,3 miliar) plus bonus EUR 3 juta (Rp 44,3 miliar). Tapi, saat detik-detik terakhir, Zenit St Petersburg tak juga menyelesai­kan administra­si transfer. Batal.

Padahal, Witsel sudah meminta izin kepada timnas Belgia untuk ke Turin dari lokasi pemusatan latihan. Bahkan, selama 13 jam dia menanti di hotelnya di Turin untuk menunggu kepastian transfer

Ternyata, gara- gara Zenit gagal mendapatka­n penggantin­ya, transfer pun gagal.

Ya, Zenit memang bersedia melepas Witsel, tapi dengan harapan menggaet Andreas Samaris terlebih dulu dari Benfica. ’’ Tetapi, hingga menit-menit terakhir Zenit belum juga mendapatka­n siapa pemain pengganti dia (Witsel),’’ ungkap Riccardo Napolitano sebagai agen pemain yang membawahka­n Witsel kepada Radio Crc.

Meski gagal kali ini, ada celah bagi La Vechia Signora –julukan Juventus– jika masih berminat dengan gelandang yang dipro- yeksikan sebagai pengganti Paul Pogba itu. Kontraknya di Zenit berakhir pada musim panas tahun depan sehingga peluang terbuka di musim dingin Januari nanti. Atau, berharap mendapatka­nnya dengan cuma-cuma pada musim panas tahun depan. Tetapi, Napolitano menyebut Juventus akan bersaing dengan Napoli. ’’Napoli? Ya, Witsel lebih dekat dengan Napoli ketimbang Juventus. Axel selalu dipantai Napoli,’’ klaimnya.

Bukan hanya Witsel yang harus gigit jari di deadline bursa transfer musim panas ini. Hal yang sama dialami gelandang Prancis Yann M’Vila. Pemain yang bermain untuk klub Rusia Rubin Kazan itu juga sudah ter- bang ke Inggris pada Rabu tepat saat bursa transfer musim panas akan ditutup tengah malamnya.

Harapannya, begitu dia mendarat di Inggris, prakontrak yang disepakati sebelumnya langsung bisa diteken pihak The Black Cats –julukan Sunderland. ’’Saya sudah menelepon Sunderland berkali-kali, tetapi mereka tidak mengangkat panggilan saya itu. Mengapa? Saya benar-benar patah hati,’’ curhat M’Vila dalam video yang di- posting di akun Instagram miliknya, @yan-mvilaoffic­iel. Musim lalu M’Vila bermain di Sunderland sebagai pemain pinjaman.

Nasib Witsel dan M’Vila itu mengingatk­an pada kegagalan transfer David de Gea dari Manchester United ke Real Madrid musim lalu. Kesepakata­n kedua klub sudah terjadi. Tetapi, faksimile telat yang dikirimkan United kepada Real menggagalk­an transfer tersebut.

Ada juga pengalaman dari Mirko Vucinic pada bursa transfer musim dingin 2013. Vucinic yang bermain di Juventus berencana ditukar dengan Fredy Guarin yang bermain untuk Inter Milan. Semua sudah sepakat. Loker Vucinic di Juventus Stadium pun dikosongka­n. Namun, di detikdetik terakhir Inter membatalka­nnya saat fans mendesak untuk tidak merestui transfer itu. Alhasil, Vucinic tidak jadi menuju Milan dan Guarin pun batal ke Turin. (ren/c19/ham)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia