Balasan Kunjungan untuk Hormati Bonek
SURABAYA – Lawatan ribuan Bonek ke Jakarta untuk memperjuangankan nasib Persebaya Surabaya awal bulan lalu demikian membekas di hati Endang Sulistya Ratih. Maklum, dia keturunan sosok yang berperan penting dalam sejarah klub kebanggaan arek-arek Suro
boyo tersebut. ’’Saya memang tidak pernah diceritakan bagaimana Bapak mendirikan SIVB yang kemudian menjadi Persebaya. Namun, saya yakin Bapak punya hal visioner soal sepak bola Surabaya dan Indonesia,’’ ucap Lies.
Ya, Lies adalah anak sulung pendiri Persebaya Pamoedji. Kemarin (1/9) Lies –sapaan akrab Endang Sulistya Ratih– berkunjung ke kantor redaksi Jawa Pos di Graha Pena Surabaya bersama dua saudaranya, Endang Sasmito Indah (anak keenam) dan Priatmo Adji (bungsu). Ketiganya ditemani Nyonya Priatmo Adji dan pemerhati sejarah Persebaya dan Surabaya Dhahana Adi. Pamoedji yang juga mantan residen Surabaya mendirikan Soerabhaiasche Indonesische Voetbal Bond (SIVB) –cikal bakal Persebaya– bersama Paijo. Sosok Paijo masih misterius hingga sekarang. Informasi soal Paijo itulah yang berusaha terus digali oleh keluarga besar Pamoedji. Kunjungan ke Surabaya ini, bagi Lies, juga bagian dari apresiasi atas loyalitas Bonek kepada Persebaya. ’’Karena mereka sudah membuktikan loyalitas dengan nglurug ke Jakarta bulan lalu untuk mengawal Persebaya.