Jawa Pos

Sulit Mencari Penantang Agus

Berkompeti­si di Tiga Nomor Sekaligus

-

JAKARTA – Andalan Indonesia di nomor lari jarak jauh Agus Prayogo memang gagal menembus ketatnya persaingan di Olimpiade Rio 2016 lewat nomor maraton. Tetapi, masih sulit mencari penantangn­ya di tingkat nasional. Agus m em ancang m em ancang tekad untuk membuktika­n dominasiny­a di tiga nomor lari jarak jauh pada pergelaran PON XIX/2016 Jawa Barat. Berkaca dari hasil PON XVIII/2012 di Riau, Agus tampil sangat digdaya. Anggota aktif TNI-AD itu meraih dua emas dan satu perak dari tiga nomor yang diikutinya. Membela Jawa Tengah, Agus unggul di nomor lari 5.000 meter dan 10.000 meter.meter. Sementara itu, perak diraih dari 1.500 meter. Sama seperti PON sebelumnya, Agus yang kali ini bakal memperkuat tuan rumah Ja bar tetap mem bbidikidik emas dari tiga nomor. Bedanya, kali ini dia mencoret nomor 1.500 meter dari daftar buruan nya. Pelari 31 tahun itu menggantin­ya dengan nomor maraton. Nomor tersebut dia tekuni dalam dua tahunt terakhir.

”MaunyaM bisa kembali juara. Kali inii untuk Jawa Barat,” tuturnnya.ya. Dengan dukungan publik tuan rumah, pelari yang juga masumasuk pelatnas atletik jarak jauh itu mmenegaska­n bahwa dirinya akan berjuang lebih keras.

BalBali Marathon 2016 yang berlanglan­gsung pekan lalu menjadi ajang terakhir bagi Agus. Pada yang juga menjadi saransaran­a kualifikas­i Boston Marathonth­on tersebut, Agus turun di ka- tegori half marathon. Dia mencatatka­n waktu 1 jam 10 menit 24 detik sekaligus menempatka­n dirinya di podium ketiga kategori umum yang bersaing dengan para pelari mancanegar­a.

Sejak awal 2016, Agus berlatih keras untuk bisa menembus Olimpiade Rio 2016. Sayangnya, perjuangan dia di Gold Coast Airport Marathon awal Juli lalu tertahan. Dia membukukan waktu 2 jam 21 menit 8 detik. Padahal, limit yang di- butuhkan Agus untuk lolos adalah 2 jam 19 menit. Tetapi, pelajaran besar yang dia dapat adalah dirinya semakin siap untuk tampil di nomor barunya pada PON kali ini.

” Yang jelas, secara kesiapan saya sudah cukup siap untuk tampil di tiga nomor itu,” ujarnya. Sekarang dia kembali ke base camp pelatnas di Pangalenga­n, Kabupaten Bandung, untuk persiapan akhir sampai PON nanti. Sementara itu, penantang ter kuat Agus adalah Jauhari Johan dari Sumatera Se latan. Se jak SEA Games 2011, keduanya bersaing ketat untuk dua nomor spesialis mereka, 5.000 meter dan 10.000 meter. Selama itu pula, Agus selalu dominan terhadap Johan.

Tetapi, Johan yang kini tengah menggeluti dunia triatlon bersemanga­t untuk bisa berprestas­i lagi di lintasan lari. ”Saya masih menyimpan mimpi untuk bisa mengalahka­n Agus,” katanya. Serangkaia­n race triatlon dan lomba lari yang dia ikuti selama ini belum bisa membuktika­n bahwa dirinya masih jadi penantang Agus.

Termasuk saat Bali Marathon lalu. Kalau Agus menjadi juara ketiga di kategori umum, Johan menempati peringkat pertama di kategori nasional. Namun, catatan waktu Johan lebih lama sekitar empat menit ketimbang Agus. Selain keduanya, Asmara Bara dari Jawa Barat dan Atjong Tio (Jateng) akan bersaing untuk memperebut­kan medali emas PON 2016 kategori lari jarak jauh.

 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia