Jawa Pos

Teringat Senyum Riskie Rabu Pagi

-

SURABAYA – Mata Haslinda Budiono terus terlihat basah kemarin (1/9). Sesekali, air matanya mengalir saat beberapa rekan dan sahabat Riskie Sekar Arum, 25, mengucapka­n belasungka­wa. Dia tersenyum. ’’Maafkan Kiky (Riskie) ya, Nak, biar tenang di sana,’’ ucap Haslinda di rumah duka, Jalan Bendul Merisi Selatan IV, sambil mengusap air matanya.

Haslinda merupakan ibu kandung Riskie, salah seorang korban kecelakaan maut di Jalan Ahmad Yani. Sesekali matanya menerawang. Dia masih tidak percaya bahwa senyum anak semata wayangnya pada Rabu pagi (31/8) adalah yang terakhir disaksikan­nya

Dia menyatakan ikhlas dengan kepergian Riskie. Meski, kini dia harus hidup seorang diri. Maklum, sejak 2009, setelah suaminya meninggal, hanya dia dan Riskie yang tinggal di rumah.

’’Riskie itu anak yang baik, tidak suka aneh-aneh. Mandiri,’’ tegas Haslinda.

Perempuan yang mengenakan jilbab kuning saat ditemui Jawa Pos kemarin itu mengatakan, tidak ada firasat apa pun sebelum kepergian putrinya tersebut. ’’ Tidak ada, ya saya pikir sama dengan hari-hari sebelumnya,’’ lanjutnya.

Haslinda mengatakan, saat peristiwa kecelakaan maut itu terjadi, dirinya ditelepon salah seorang rekan Riskie. Dialah yang menjemput Riskie di rumah. Malam itu, Haslinda diantar ke RS Bhayangkar­a. Di sana, dia menangis sejadi-jadinya saat melihat tubuh anaknya terbaring lemas di atas brankar, disertai darah di beberapa bagian.

Haslinda sempat mengobrol sebentar dan menenangka­n Riskie yang saat itu terus mengerang kesakitan. Bahkan, sang anak sempat muntah dua kali. Bukan darah, muntah biasa seperti sakit perut pada umumnya. Tak lama setelah itu, Riskie pergi untuk selama-lamanya. ’’Jujur saya sangat kehilangan. Tapi, mau bagaimana lagi, ini sudah takdir Allah,’’ bebernya.

Kesedihan atas kepergian Riskie tidak hanya dirasakan Haslinda. Tasya Maharani, teman dekat Riskie, juga sangat terpukul dengan kepergian sahabatnya itu. Maklum, pada hari sebelum kecelakaan terjadi, dia dan Riskie seharian penuh bermain dan berbincang.

Tasya mengatakan, pada Rabu itu Riskie memang terlihat berbeda. Omongannya kerap ngelantur. ’’Siangnya, sambil lihat langit, dia bilang ’Aku kangen ayah, pengin ketemu’ gitu,’’ kenang Tasya. ’’Itu yang paling saya ingat, sempat nangis waktu dia ngomong begitu,’’ lanjutnya.

Sementara itu, korban tewas lain adalah Kendri Kendra Asridiyan. Dia juga merupakan sosok yang baik di mata keluarga dan tetanggany­a. Bahkan, salah seorang rekan korban yang namanya tidak mau disebut mengatakan, Kendri hampir tidak pernah pulang malam. Sosok yang menurut kepada orang tuanya. ’’Jam 10 malam gitu, dia sudah resah pengin pulang. Padahal, cangkruke cidek omahe. Katanya takut dimarahi ibu,’’ terangnya.

Kendri merupakan anak kedua petinggi BNI Jakarta Kota Asmoro Hadi. Saat kecelakaan terjadi, orang tuanya sedang berada di Jakarta. ’’Saya baru saja pulang tadi pagi, pesawat pertama dari Jakarta ke Surabaya,’’ kata sang bunda, Lailatul Uliyah.

Uli, begitu dia kerap disapa, mengungkap­kan, sejak SMP Kendri memang suka otomotif. Tak heran, beberapa temannya adalah anggota klub mobil di Surabaya. Termasuk empat korban kecelakaan Honda Jazz Rabu malam lalu.

Seharusnya Kendri menyusul Uli ke Jakarta pada 5 September. Bahkan, mahasiswa Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Unair itu sudah membeli tiket pesawat. ’’Sudah beli jauh-jauh hari. Dia ingin berkumpul sama ayah dan ibunya,’’ terangnya

Menurut Uli, Kendri sering tinggal sendirian di rumahnya, daerah Semolowaru Elok. Terutama tiga bulan belakangan. Setelah ayahnya pindah tugas ke Jakarta, otomatis waktu bertemu Kendri dan keluarga minimal dua pekan sekali. ’’Dia juga sibuk dengan kuliahnya, saya yang sering pulang nengok Kendri di rumah,’’ kata perempuan berjilbab hitam tersebut.

Ayahnya, Asmoro, terlihat sangat terpukul dengan kepergian Kendri. Tubuhnya lemas dan matanya sembap saat ditemui Jawa Pos kemarin. Bahkan, dia menjadi orang terakhir yang pulang dari pemakaman Kendri di TPU Tembok, Surabaya. ’’Jarang bertemu, tibatiba ditinggal untuk selamanya. shock,’’ ujar Uli. (rid/c7/git)

 ?? DOK.HIVI ?? BAWA KEJUTAN: HiVi! tampil pada final party di DBL Arena hari ini.
DOK.HIVI BAWA KEJUTAN: HiVi! tampil pada final party di DBL Arena hari ini.
 ?? THORIQ/ JAWA ?? SIAP GELADI: KSAL Laksamana TNI Ade Supandi (dua dari kanan) meninjau alat-alat latihan. Acara juga dihadiri Pangarmati­m Laksda TNI Darwanto (kanan) dan Dankobangd­ikal Laksda TNI Tri Wahyudi Sukarno (tiga dari kanan).
THORIQ/ JAWA SIAP GELADI: KSAL Laksamana TNI Ade Supandi (dua dari kanan) meninjau alat-alat latihan. Acara juga dihadiri Pangarmati­m Laksda TNI Darwanto (kanan) dan Dankobangd­ikal Laksda TNI Tri Wahyudi Sukarno (tiga dari kanan).

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia