Unjuk Kedigdayaan di Armada Jaya
SURABAYA – Rangkaian kegiatan Latihan Armada Jaya Ke-34 dibuka kemarin (1/9). Itu adalah unjuk kedigdayaan, kesiapan, dan keampuhan alat-alat utama milik prajuritprajurit TNI Angkatan Laut. Berbagai bentuk latihan diselenggarakan, termasuk di depan Presiden Joko Widodo.
Dalam rangkaian itu, TNI-AL akan melakukan pendaratan pasukan amfibi, uji coba penembakan rudal C-705, rudal C-802, serta torpedo SUT Kepala Perang. Latihan itu melibatkan 7 ribu personel, 35 KRI, serta 8 pesawat udara milik TNI-AL.
Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Ade Supandi memimpin langsung pembukaan itu di Gedung Moeljadi Kesatrian, kompleks Kobangdikal, Bumimoro, Surabaya
Hadir pada acara tersebut Komandan Kobangdikal Laksamana Muda TNI Tri Wahyudi Sukarno, Panglima Armatim Laksamana Muda TNI Darwanto, serta beberapa perwira tinggi di lingkungan TNI-AL.
Pembukaan itu juga disaksikan ribuan personel yang akan ber pa rtisipasi pada latihan Armada Jaya.
Ade mengatakan, Armada Jaya merupakan latihan puncak TNI-AL. Kompetensi prajurit akan diuji. Kesiapan operasional dan sistem senjata armada terpadu (SSAT) juga diukur. Apakah TNI-AL siap atau tidak. Latihan itu pun mempertajam pemahaman dalam mengambil keputusan pada saat genting. ”Banyak pengalaman yang bisa diserap selama mengikuti latihan itu,” katanya.
Perwira dengan empat bintang di pundak itu meminta peserta mempersiapkan mental dan fisik. ”Atur tenaga dan jaga stamina tubuh,” ucapnya.
Keberhasilan latihan menunjukkan kesiapan operasional TNI-AL. Selain itu, latihan tersebut bisa menambah kepercayaan masyarakat terhadap kemampuan militer Indonesia. Ade yakin, semua prajurit yang ikut dalam latihan tersebut memiliki kemampuan. Semua harus mampu membuktikan saat mengikuti manuver lapangan. ”Teori yang didapat harus dipraktikkan maksimal,” tegasnya.
Latihan tersebut dimulai dengan geladi posko di Kobangdikal hingga 7 September mendatang. Setelah itu, latihan dilanjutkan dengan manuver lapangan (manlap) pada 12 hingga 15 September. Lokasinya di Laut Jawa, Samudera Hindia, dan Pantai Grajan, Banyuwangi.
Saat manuver lapangan, ada beberapa agenda yang akan dilakukan pasukan TNI-AL. Yakni, pendaratan amfibi. Pasukan akan ekspansi ke wilayah darat melalui laut. Mereka turun dari kapal dan berenang ke tepi pantai. Strategi itu biasa digunakan saat menyerang wilayah.
Agenda lainnya adalah uji coba rudal C-705, C-802, dan torpedo SUT Kepala Perang. Menurut rencana, uji coba disaksikan Presiden Joko Widodo.
Ade mengimbau prajurit untuk menaati pedoman yang sudah ditetapkan. Pelanggaran terhadap pedoman bisa menimbulkan korban jiwa. ”Jangan sampai itu terjadi,” ujarnya.
Setelah membuka latihan tersebut, Ade berkeliling untuk mengecek peralatan tempur yang akan dibawa ke manuver lapangan. Dia juga menyaksikan peta atau rute yang akan digunakan untuk bertempur. Termasuk skenario yang diterapkan di lapangan. (riq/c6/dos)