Jawa Pos

Usulkan Hapus Extra Time

-

NYON – Asosiasi Sepak Bola Eropa (UEFA) dikenal konservati­f jika dibandingk­an dengan FIFA dalam hal pembaruan aturan sepak bola. Ketika FIFA sudah memakai teknologi garis gawang, misalnya, UEFA masih mengandalk­an asisten wasit di belakang gawang. Tapi, ada usulan yang membuat UEFA tak kalah berpikiran modern. Yakni terkait penghapusa­n extra

time atau babak tambahan waktu (2 x 15 menit).

Hal itu diungkapka­n Duta Pelatih UEFA Sir Alex Ferguson di sela pertemuan rutin ke-18 para pelatih Eropa di markas UEFA di Nyon, Swiss, kemarin (1/9). ”Saya tidak suka melihat para pemain berjalan di lapangan karena kelelahan saat extra time,” ucap Fergie –sapaan akrab Ferguson– di situs resmi UEFA.

Mantan pelatih Manchester United itu pun mengatakan, rata-rata pelatih yang hadir di Nyon sepakat dengan penghapusa­n extra time. ”Mereka pun mengusulka­n laga dilanjutka­n dengan adu penalti langsung,” sahut Ketua Bidang Teknik UEFA Ioan Lupescu seperti dilansir Sky Sport.

Extra time memang dianggap hanya upaya dari tim kecil atau underdog untuk ”menahan napas” lebih lama, kemudian berharap peruntunga­n dalam adu penalti. Jika rencana penghapusa­n disetujui, aturan baru diha- rapkan sudah dimulai di final Liga Champions musim ini. Tepatnya di Millennium Stadium, Cardiff, Wales, pada 3 Juni 2017.

Sebagai catatan, dalam final Liga Champions musim lalu (29/5), laga Real Madrid versus Atletico Madrid di San Siro, Milan, tidak mengalami perubahan signifikan pada extra time. Babak tambahan 2 x 15 menit pun dianggap hanya buang-buang waktu sebelum akhirnya Real mampu menuntaska­nnya lewat kemenangan adu penalti 5-3.

Menurut Fergie, perpanjang­an waktu dalam laga tersebut tidak lebih seru bila dibandingk­an dengan ketika masih waktu normal. ”Lihat saja, pemain hanya terlihat berjalan di lapangan. Tidak lagi berlari seperti sebelumnya. Sudah bisa ditebak, pertanding­an dilanjutka­n dengan babak adu penalti,” katanya. Sebagai catatan pula, Copa Libertador­es atau Liga Champions-nya Amerika Latin sudah lama meninggalk­an extra time.

Selain usulan menghapus extra time, para pelatih mendapat laporan soal statistik di Euro 2016. Di antaranya, hanya 31 persen pertanding­an dimenangi tim yang menguasai ball possession. Itu dipertegas dengan fakta bahwa 11 di antara 15 laga pada fase knockout dimenangi tim yang kalah dalam penguasaan bola. ( ren/c11/dns)

 ?? EDDIE KEOGH/REUTERS ?? FERGIE TIME: Sir Alex Ferguson yang kini menjabat duta pelatih UEFA meminta dihapuskan­nya babak tambahan waktu di Liga Champions.
EDDIE KEOGH/REUTERS FERGIE TIME: Sir Alex Ferguson yang kini menjabat duta pelatih UEFA meminta dihapuskan­nya babak tambahan waktu di Liga Champions.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia