Jawa Pos

JK Akui Target TA Terlalu Tinggi

Pengusaha Kakap Mulai Lapor

-

JAKARTA – Memasuki awal September, realisasi setoran dari program pengampuna­n pajak ( tax amnesty/TA) masih belum menggembir­akan. Pemerintah pun mengakui bahwa target Rp 165 triliun yang dipatok memang terlalu tinggi.

Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengungkap­kan, target Rp 165 triliun itu ternyata berasal dari data-data yang masih belum sepenuhnya klir. Misalnya jumlah harta warga Indonesia yang disimpan di luar negeri. Imbasnya, target yang dipatok itu pun sulit untuk terealisas­i

Zudan mengungkap­kan, tenggat waktu 30 September dikeluarka­n hanya untuk menarik minat masyarakat merekam e-KTP. Tanpa cara tersebut, pihaknya kesulitan ”memaksa” publik. ”Biar terbiasa. Masyarakat perlu keluar dari zona nyaman. Ini terapi kejut,” ujarnya.

Zudan memastikan isu terkait adanya sanksi bagi warga yang tidak melakukan perekaman hingga batas akhir itu tidak benar. Sampai kapan pun negara akan tetap memberikan pelayanan pencatatan kependuduk­an. Terlebih, mobilitas data kependuduk­an cukup tinggi sehingga terus memerlukan pembaruan.

Kemendagri meminta masyarakat yang belum melakukan perekaman segera menyelesai­kannya. Sebab, saat ini beberapa layanan fasilitas publik seperti Badan Penyelengg­ara Jaminan Sosial (BPJS), perbankan, atau kepolisian sudah mewajibkan penggunaan e-KTP. ”Kalau gak rekam, ya masyarakat yang rugi sendiri,” tutur Zudan.

Meningkatn­ya antusiasme masyarakat berdampak pada ketersedia­an blangko. Yang tersedia sekarang tinggal 2,1 juta blangko. Solusinya, Kemendagri tengah menyiapkan lelang pengadaan blangko e-KTP sebanyak 12 juta. ”Dengan catatan, tidak ada pemotongan anggaran yang signifikan,” katanya. Kalaupun ada pemotongan, pihaknya tetap akan melakukan pengadaan. Hanya, jumlahnya akan menyesuaik­an ketersedia­an anggaran. Dari total 182 juta warga yang wajib e-KTP, masih ada 20,5 juta orang yang belum melakukan perekaman. Padahal, tidak hanya untuk pendataan, e-KTP juga dibutuhkan untuk menjamin hak setiap warga negara. Pemerintah menargetka­n semua penduduk wajib e-KTP sudah menyelesai­kan perekaman pada petengahan 2017.

Sementara itu, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo menyatakan, pemotongan anggaran sedikit memengaruh­i pengadaan blangko e-KTP. Meski begitu, pihaknya menjamin dampaknya akan dibuat se minimalmin­imal nya. Hal itu dilakukan dengan menjadikan proyek e-KTP sebagai program prioritas. ”Pengaruhny­a kecil lah,” kata politikus PDIP tersebut.

 ?? MIFTAHULHA­YAT/JAWA POS ?? PATUH: Bos Lippo Group James Riady menemui wartawan setelah memberikan laporan dalam proses tax amnesty di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Kebayoran Baru, Jakarta, kemarin.
MIFTAHULHA­YAT/JAWA POS PATUH: Bos Lippo Group James Riady menemui wartawan setelah memberikan laporan dalam proses tax amnesty di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Kebayoran Baru, Jakarta, kemarin.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia