Jawa Pos

Klaim WNI Terserang Zika Sudah Sembuh

-

JAKARTA – Identitas warga negara Indonesia (WNI) yang terserang virus Zika di Singapura masih gelap. Kementeria­n Kesehatan (Kemenkes) belum mendapatka­n informasi dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di sana. Tanpa hal itu, mereka tidak bisa bertindak

”Kami perlu tahu nama, umur, alamat, dan kronologin­ya,” kata Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendali­an Penyakit Kemenkes Mohamad Subuh kepada Jawa Pos kemarin (2/9).

Bila data-data itu sudah dikantongi, perwakilan Kemenkes di Batam, Kepulauan Riau, bisa langsung menuju lokasi. Hal tersebut dilakukan untuk memastikan kondisi yang bersangkut­an. Juga, memberikan pemahaman detail soal virus yang ditularkan melalui nyamuk Aedes aegypti itu.

Dengan mengetahui kapan waktu terserang, masa virulensi bisa diperkirak­an. Masa virulensi virus Zika diperkirak­an selama tiga bulan. Tingkat virulensi berbanding lurus dengan kemampuan organisme menyebabka­n penyakit.

Menteri Kesehatan (Menkes) Nila Moeloek mengatakan, meski akhirnya sembuh, pasien yang terjangkit virus Zika harus tetap memperhati­kan masa virulensi. ”Sebab, kalau dia masih tinggi virulensin­ya, lalu digigit nyamuk dan nyamuknya gigit kita, risiko tertular cukup besar,” katanya.

Nila memastikan pihaknya siap mengantisi­pasi penyebaran virus Zika. Seluruh kantor kesehatan pelabuhan langsung merespons penumpang yang datang dari Singapura. Mereka disodori kartu health alert untuk mengetahui detail perjalanan dan kondisinya. Masyarakat diminta tetap tenang selain melakukan pencegahan.

Untuk ibu hamil, Nila mengatakan, tidak semua infeksi virus Zika bisa mengakibat­kan kelainan otak pada janin. ”Dari kekurangan gizi juga bisa. Intinya, harus tetap menjaga kesehatan dan menghindar­i gigitan nyamuk,” jelasnya.

Sementara itu, Juru Bicara Kementeria­n Luar Negeri (Kemenlu) Arrmanatha Nasir mengungkap­kan bahwa WNI yang terkena virus Zika di Singapura sudah membaik. Pemerintah Indonesia tak bisa mengawasi langsung karena kebijakan privasi dari Singapura. ”KBRI memastikan bahwa WNI telah memperoleh penanganan medis yang baik. Pada 1 September lalu sudah dinyatakan sembuh,” terangnya.

Pihak KBRI memastikan tidak ada dampak terhadap korban. Sebab, perempuan tersebut tidak hamil. ”KBRI mengimbau seluruh masyarakat Indonesia di Singapura untuk meningkatk­an kewaspadaa­n. Segera menemui dokter bila menemukan gejala terserang Zika,” ungkapnya.

Wilayah persebaran virus Zika di Singapura adalah Aljunied Crescent yang ditetapkan Kementeria­n Kesehatan Singapura sebagai affected area (daerah terdampak). Sementara itu, daerahdaer­ah yang ditentukan sebagai concerned areas (daerah yang diperhatik­an) adalah Khatib Camp, Sembawang Drive, Kranji Road, Joo Chiat Place, Senoko South Road, Toh Guan East Lor 101, Changi, serta Bedok North Avenue.

 ?? EDGAR SU/REUTERS ?? INTENSIF: Perawat memasang kasa antinyamuk untuk pasien yang terinfeksi Zika di RS Farrer Park, Singapura, kemarin.
EDGAR SU/REUTERS INTENSIF: Perawat memasang kasa antinyamuk untuk pasien yang terinfeksi Zika di RS Farrer Park, Singapura, kemarin.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia