Islam Karimov Tutup Usia
ALMATY – Presiden Uzbekistan Islam Karimov meninggal dunia kemarin (2/9), setelah sejak Sabtu (27/8) masuk rumah sakit karena serangan stroke. Rencananya, jenazah pria 78 tahun itu dimakamkan hari ini.
Kemarin pagi pemerintah Uzbekistan hanya menyatakan bahwa kondisi sang presiden kritis. Namun, tiga orang sumber yang dihubungi kantor berita Reuters memastikan bahwa Karimov sudah tiada. Kepastian serupa didapatkan dari Perdana Menteri Turki Binali Yildirim.
”Presiden Uzbekistan Islam Karimov telah meninggal dunia. Semoga Allah merahmatinya. Republik Turki ikut berbagi kesedihan dan rasa sakit dengan penduduk Uzbekistan,” ujar Yildirim dalam rapat kabinet yang disiarkan secara langsung di televisi kemarin. Televisi Uzbekistan pun menghentikan semua tayangan hiburan.
Kematian Karimov diperkirakan membuat pemerintah Uzbekistan kelimpungan. Sebab, bapak tiga anak tersebut sudah memimpin selama 25 tahun. Dia memimpin Uzbekistan sejak 1989 sebagai kepala Partai Komunis. Kala itu Uzbekistan belum merdeka dan masih menjadi bagian dari Uni Soviet.
Karimov menyatakan kemerdekaan Uzbekistan pada 31 Agustus 1991. Setelah itu, dia ikut maju ke pemilihan presiden. Karimov terpilih dengan perolehan suara 86 persen. Dia menjadi presiden pertama Uzbekistan dan dilantik pada 1 September 1991. Posisi suami Tatyana Akbarovna Karimova tersebut tak tergoyahkan hingga sekarang.
Karimov tidak memiliki suksesor untuk menggantikannya. Analis memperkirakan bahwa proses transisi kekuasaan akan dirundingkan secara tertutup oleh beberapa pejabat senior dan anggota keluarga Karimov. Keputusan tentang siapa yang akan menggantikannya itu mungkin diutarakan berbarengan dengan pengumuman kematian Karimov.
Putri tertua Karimov, yaitu Gulnara Karimova, 44, mungkin menjadi suksesor. Meski tidak berhubungan terlalu baik dengan keluarganya, dia termasuk sosok yang kuat. Gulnara pernah menjadi tahanan rumah pada 2014 karena tudingan pencucian uang.