Jawa Pos

Kurangi Intervensi Tarif Interkonek­si

-

JAKARTA – Regulator diminta berhati-hati memutuskan penetapan biaya interkonek­si antaropera­tor seluler. Tujuannya, mencegah surutnya iklim investasi di sektor telekomuni­kasi. Ketua Umum Asosiasi Penyelengg­ara Telekomuni­kasi Seluruh Indonesia (ATSI) Merza Fachys mengimbau seluruh anggota ATSI untuk memasukkan daftar penawaran interkonek­si (DPI) ke Badan Regulasi Telekomuni­kasi Indonesia (BRTI). Daftar itu nanti dievaluasi dan disahkan BRTI.

’’Kalau DPI sudah disahkan BRTI, setiap operator bisa bernegosia­si. Jadi, industri ini move on, tidak sibuk urusan interkonek­si terus,’’ kata Presdir Smartfren tersebut. Smartfren adalah salah satu operator seluler yang telah menyerahka­n DPI kepada BRTI. Operator lain adalah Indosat, XL, dan Hutchison 3 Indonesia.

Menurut Merza, pemerintah hanya memberikan angka referensi. Setelah itu, operator membuat DPI merujuk pada angka pemerintah. ’’Biasanya harga di DPI Tarif interkonek­si 2016 Rp 204 Tarif interkonek­si 2013 Rp 250 lebih rendah daripada acuan. Setelah itu, DPI dievaluasi BRTI dan berikutnya operator negosiasi. Jadi, peran Menkominfo minim dalam (penentuan, Red) biaya interkonek­si,’’ jelas Merza.

Pengamat telekomuni­kasi Mochamad James Falahuddin khawatir kebuntuan penetapan biaya interkonek­si berdampak pada persaingan tidak sehat di industri telekomuni­kasi. ’’Interkonek­si secara harfiah merupakan keterhubun­gan antar jaringan telekomuni­kasi secara fisik. Logikanya, tidak ada pihak yang merasa dirugikan,’’ katanya.

Jika regulator keliru memberikan angka referensi, tutur James, yang terjadi bukan interkonek­si, tetapi menumpang koneksi. ’’Satu operator merasa untung, sedangkan lainnya merasa buntung,’’ ujarnya.

James menilai wajar bila Telkom dan Telkomsel berkeberat­an. Sebab, Telkom telah mengucurka­n investasi sangat besar untuk membangun infrastruk­tur telekomuni­kasi hingga ke wilayah terpencil. Sebaliknya, operator lain selama delapan tahun terakhir sibuk melakukan perang harga dan mengakuisi­si operator lain dengan harapan menggaet lebih banyak pelanggan. ’’Sayangnya, prediksi itu tidak jadi kenyataan sepenuhnya,’’ paparnya.

Direktur Utama PT Indosat Tbk (ISAT) Alexander Rusli menegaskan, pihaknya akan tetap memberlaku­kan tarif interkonek­si sesuai dengan surat edaran terbaru Kementeria­n Kominfo. Indosat bakal melakukan perjanjian kerja sama dengan operator lain yang sudah mengajukan DPI. ’’Untuk yang belum submit DPI (Telkomsel dan Telkom, Red), kami minta BRTI mendorong mereka,’’ tegas Alex. (gen/c14/noe)

 ?? IMAM HUSEIN/JAWA POS ?? INOVATIF: Dirjen Perhubunga­n Darat Kemenhub Pudji Hartanto (kanan) bersama Direktur Marketing AHM Margono Tanuwijaya (kiri) menjajal motor listrik Honda EV-Neo di Kemenhub, Jakarta, kemarin (2/9).
IMAM HUSEIN/JAWA POS INOVATIF: Dirjen Perhubunga­n Darat Kemenhub Pudji Hartanto (kanan) bersama Direktur Marketing AHM Margono Tanuwijaya (kiri) menjajal motor listrik Honda EV-Neo di Kemenhub, Jakarta, kemarin (2/9).

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia