Jawa Pos

Puspa Agro Perkuat Trading House

-

SURABAYA – Upaya menghidupk­an pasar induk Puspa Agro terkendala keterbatas­an infrastruk­tur, terutama kemacetan lalu lintas di kawasan Taman, Sidoarjo. Karena itu, BUMD Jawa Timur tersebut berupaya memperkuat divisi trading house.

Sepanjang Januari–Juni tahun ini, penjualan produk pertanian dan perikanan yang diperantar­ai trading house Puspa Agro mencapai 9.677 ton atau senilai Rp 83,98 miliar.

Dirut Puspa Agro Abdullah Muchibuddi­n mengaku tidak mudah menghidupk­an pasar induk karena berbagai kendala, terutama minimnya infrastruk­tur. Berdasar pengalaman Thailand dan Australia, dibutuhkan waktu 20 tahun untuk menghidupk­an pasar induk.

Sambil menunggu peningkata­n infrastruk­tur pasar induk, Puspa Agro melakukan percepatan melalui trading house atau menjadi perantara produsen dan jaringan pemasaran. Komoditas dapat langsung dikirim ke konsumen tanpa perlu dibawa ke pasar induk. ’’Dengan demikian, kami tetap bisa menyerap hasil panen petani, nelayan, dan peternak di Jatim,’’ katanya.

Hingga akhir tahun ini, Puspa Agro menargetka­n serapan hasil panen Rp 150 miliar atau meningkat 100 persen jika dibandingk­an dengan realisasi 2015. Upaya yang dilakukan adalah memperluas jaringan pemasaran, khususnya supermarke­t, hipermarke­t, dan katering.

Puspa Agro juga mengganden­g Perusahaan Perdaganga­n Indonesia (PPI) untuk perluasan pasar, distribusi barangbara­ng pangan, serta hasil pertanian. BUMN tersebut memiliki jaringan distribusi dan pergudanga­n di seluruh Indonesia. (res/c5/noe)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia