Tolak Pindah ke Flat Marunda
JAKSEL – Perlawanan warga RT 9, RW 4, Rawajati Barat, Pancoran, Jakarta Selatan ( Jaksel), belum berakhir. Meski rumah telah diratakan dengan tanah, hingga kemarin (2/9), mereka belum mau angkat kaki. Para warga tetap tidak mau dipindahkan ke Flat Marunda.
Para warga yang menolak pindah tidur di tenda tersebut dengan seluruh anggota keluarga. Mereka bertahan dengan barangbarang seadanya. Ada yang beralas busa tipis. Ada juga yang hanya menggunakan kardus.
Leha merupakan salah seorang di antara korban penggusuran yang memilih bertahan di tendatenda itu. Perempuan 38 tahun tersebut tinggal di tempat tersebut bersama suami dan lima anak. Sesak sudah pasti. Namun, itu belum apa-apa. Leha masih harus berdesak-desakan dengan enam kepala keluarga (KK). Mereka rela berbagi tempat berteduh. ’’Mau ke mana lagi. Kami akan tetap di sini,’’ katanya.
Disinggung soal tawaran pindah ke Flat Marunda, Leha menegaskan tidak akan pernah mau berkompromi. ’’Kalau mau tahu, itu flat yang disediain pemerintah kondisinya bobrok. (Saluran) air rusak. Atap bocor. Gimana kami mau pindah coba,’’ ujarnya dengan nada tinggi.
Hal serupa diceritakan Siti Hanah, salah seorang korban penggusuran. Dia menyatakan mau pindah bila kondisi tempat relokasi lebih baik dan tidak jauh dari tempat asal. ’’Kalau masih di sekitar Jakarta Selatan dan dekat dari sini (Jalan Rawajati, Pancoran), saya mau deh dipindahin,’’ ungkapnya. (kar/co1/ilo/fal)