Jawa Pos

Tembak Mati Pentolan Begal

Berusahan Kabur saat Pengembang­an Penyidikan

-

JAKSEL – Janji Direskrims­us Polda Metro Jaya Kombes Rudy Heriyanto Adi Nugroho untuk memberanta­s begal di ibu kota dibuktikan. Tim khusus pemburu begal mulai meringkus komplotan penjahat yang selama ini meresahkan. Gembong begal, Dicky Fernando, juga ditembak mati karena berusaha kabur saat pengembang­an pengusutan kasus tersebut.

Pelaku yang dibekuk tersebut merupakan kelompok begal asal Lampung Timur. Sebagian besar pelaku masih berusia muda. Ada enam orang yang turut ditangkap. Mereka adalah Agung Purwanto, Heri Irawan, A. Sopyan Prayoga, M. David Kasidi, Tantowi Dadang S., dan Thernando Devila.

Menurut Panit 1 Subdit Jatanras Ditreskrim­um Polda Metro Jaya AKP Hendro Sukomono, pihaknya terpaksa menembak Dicky. Sebab, saat dilakukan pengembang­an pengusutan kasus tersebut, Dicky dan dua orang lain, yakni Agung Purwanto dan Heri Irawan, berusaha melarikan diri. Agung dan Heri lebih beruntung karena hanya kena tembak di lutut. ’’Kami sudah lakukan sesuai SOP,’’ ujar dia.

Hendro menambahka­n, kelompok begal Lampung tersebut saat ini sedang naik daun. Selama enam bulan, mereka sudah 25 kali beraksi. Bahkan, sejak rentang waktu 23–30 Agustus, mereka beraksi di delapan tempat berbeda. ’’Mereka beraksi di sekitar Tebet, Pancoran, dan Pasar Minggu,’’ ujarnya di Mapolda Metro Jaya kemarin.

Biasanya, lanjut Hendro, kelompok tersebut beraksi pada pagi. Yakni, mulai pukul 05.00 hingga pukul 06.00. Namun, mereka beraksi tidak bersama-sama tujuh orang, namun menyebar. Salah seorang di antaranya membawa senjata api jenis revolver. Sementara itu, dua orang lainnya mencoba untuk membobol sepeda motor dengan kunci T.

Mereka bahkan tidak segan-segan untuk menembak. Misalnya, saat beraksi di kawasan Mampang, Jakarta Selatan. Saat itu, sejumlah pelaku datang ke salah satu pangkas rambut. Salah seorang pelaku kemudian berusaha membobol sepeda motor. Sementara itu, yang lainnya masuk ke dalam sambil menodongka­n senpi kepada sejumlah orang. Dia kemudian mengambil HP milik korban.

Saat itu pelaku tidak bisa menyalakan sepeda motor tersebut. Korban kemudian berteriak minta tolong. Namun, pelaku mengeluark­an tembakan ke arah korban. ’’Beruntung, di pangkas rambut itu ada CCTV. Itulah yang membantu mengungkap­nya,’’ ujar Hendro.

Berdasar hasil interogasi, kelompok tersebut memang baru saja merintis bertualang di dunia kejahatan. Tepatnya pada Januari lalu. Mereka bertujuh memang berasal dari daerah sama. Bahkan, bertetangg­a. Dicky yang memang sudah lama di Jakarta kemudian mengajak teman-temannya untuk mencuri sepeda motor di Jakarta.

Dua di antaranya, A. Sopyan Prayoga dan M. David Kasidi, berstatus mahasiswa di salah satu perguruan tinggi di Jakarta. Mereka tinggal bersama di Apartemen Gading Nias, Jakarta Utara. Apartemen itu dimiliki Agung Purwanto.

Sementara itu, Direskrimu­m Polda Metro Jaya Kombes Rudy Heriyanto Adi Nugroho menambahka­n, dirinya memang mengedepan­kan perang terhadap begal. Aksi penangkapa­n terhadap kelompok Dicky merupakan shock therapy untuk kelompok begal lainnya. ’’Kami tidak akan segan-segan,’’ tegasnya.

 ?? NUGRAHA/JAWA POS ?? HASIL OPERASI: Polda Metro Jaya merilis senjata yang digunakan komplotan begal kelompok Lampung kemarin.
NUGRAHA/JAWA POS HASIL OPERASI: Polda Metro Jaya merilis senjata yang digunakan komplotan begal kelompok Lampung kemarin.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia