Jawa Pos

Punya Telur Kutu, Bocah PAUD Dipulangka­n

-

PALU – Bentuknya kecil, tapi bisa bikin masalah yang besar. Ya, gara-gara satu telur kutu, seorang bocah yang berinisial RR, 4, harus mengalami tekanan psikologis. Dia dipulangka­n guru dari sebuah pendidikan anak usia dini (PAUD) di Palu, Sulawesi Tengah. Jelas, lantaran perlakuan yang terjadi pada Rabu (31/8) tersebut, si mungil malu untuk kembali bersekolah. Hal itu membuat geram orang tua siswi tersebut. Astrid, 41, orang tua RR, saat konferensi pers di Sekretaria­t Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Palu menyampaik­an, seorang pendidik tidak seharusnya melukai hati para anak didik seperti itu. Apalagi anak-anak yang masih berusia dini. ’’Di sekolah, anak saya dijaga pengasuh. Saat disuruh pulang, anak saya menangis. Ketika ditanya, dia bilang disuruh pulang karena ada telur kutu,” ujar Astrid kemarin (2/9). Astrid terkejut dan tidak percaya dengan pengakuan anaknya. Lalu, dia memastikan hal tersebut kepada guru di sekolah. Saat ditanya, guru itu memulangka­n RR karena sesuai dengan tata tertib di sekolah tersebut. Namun, dalam tata tertib itu, tidak tertulis bahwa anak didik yang mempunyai kutu maupun telur kutu harus dipulangka­n dan tidak dapat mengikuti proses belajar-mengajar. ’’Guru itu khawatir telur kutu menulari siswa lain,” tegas ibu RR. Astrid kecewa terhadap pihak sekolah yang memulangka­n anak-anak dengan alasan yang sama sekali tidak masuk akal. Menurut dia, hal tersebut tidak berpengaru­h pada kesehatan. Persoalan itu dimediasi Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kota Palu. Akhirnya, guru yang memulangka­n RR meminta maaf. Kendati demikian, dia berharap kasus yang dialami anaknya tidak menimpa anakanak lain di Indonesia. Lantaran persoalan telur kutu, psikologis anak terganggu. (ndr/c5/ami)

 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia