Jawa Pos

Tak Dijemput, Harus Bayar Bus Sendiri

Jamaah Haji Nonkuota Pakai Visa Undangan

- Laporan FATHONI P. NANDA dari Jeddah

JEDDAH – Berbekal visa furodah (undangan), Dudi Zuhdi Masud tiba di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah, kemarin. Pria 61 tahun asal Bogor itu bingung karena tidak ada yang menyambut. ”Saya kira dari sini ada taksi ke Makkah. Ternyata tidak ada,” katanya.

Pria berpaspor nomor B 4235580 tersebut tiba sekitar pukul 08.00 waktu Arab Saudi. Ruang tunggu bandara masih sepi. Dudi menenteng tas dan koper merah. Tak ada gelang identitas seperti jamaah haji Indonesia jalur resmi.

Ditanya tentang proses keberangka­tan menuju Tanah Suci, raut wajah Dudi berubah. Dia mengaku kecewa sejak berada di Bandara Soekarno-Hatta. ”Saya tertahan dua jam gak bisa masuk karena boarding pass belum diurus,” ujarnya.

Nah, saat tiba di Bandara King Abdul Aziz, dia kembali harus berurusan dengan pihak imigrasi. Visa di paspornya memang mirip visa untuk jamaah reguler. Yakni, lembaran seukuran kertas folio. Namun, dia berangkat dengan penerbanga­n reguler. Karena itu, Dudi diminta menunjukka­n visa kunjungan berupa stiker yang menempel paspor. ”Saya bingung. Tapi, akhirnya lolos juga setelah saya mengaku sebagai jamaah haji furodah,” ujarnya.

Dudi mengaku menghabisk­an Rp 70 juta untuk biaya berhaji. Itu hanya dipakai untuk mengurus akomodasi awal, visa, dan tiket pergi-pulang. Belum termasuk biaya akomodasi di Tanah Suci. Proses mengurus visa sekitar empat bulan. ”Saya berangkat dari Jakarta ke Malaysia. Setelah itu, ganti pesawat menuju Jeddah,” ujarnya.

Yang jadi masalah, Dudi tidak mendapat penjelasan tentang akomodasi di Tanah Suci. ”Saya tidak tahu nanti akan tinggal di mana. Katanya sudah diurus,” ujarnya. ”Saya hanya disuruh menelepon mereka setiba di Jeddah,” sambung pria yang pernah menjadi mukimin pada 2008 itu.

Dudi tidak sendiri. Ada empat jamaah haji nonkuota yang juga tiba di Jeddah kemarin. ”Saya berangkat sendiri. Makanya tidak pakai seragam. Pakai visa undangan raja,” ujar Melly Rifka, salah seorang di antara empat jamaah tersebut. Sekitar 15 menit menjalani salat sunah, Melly dan keluarga dijemput pihak travel.

Bagaimana dengan Dudi? Dia akhirnya meninggalk­an bandara menuju Makkah dengan dititipkan bus jamaah haji reguler kloter 63 embarkasi Solo. Namun, Dudi harus membayar 1.000 riyal atau sekitar Rp 3,5 juta kepada perusahaan bus. (*/c10/ca)

 ?? FATHONI P. NANDA/JAWA POS ?? KEBINGUNGA­N: Dudi Zuhdi Masud meminta bantuan petugas haji di bandara Jeddah kemarin. Dia berangkat lewat jalur tidak resmi.
FATHONI P. NANDA/JAWA POS KEBINGUNGA­N: Dudi Zuhdi Masud meminta bantuan petugas haji di bandara Jeddah kemarin. Dia berangkat lewat jalur tidak resmi.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia