Jawa Pos

Bohong kalau Dibilang Saya Tidak Rindu

Ketika Jacksen F. Tiago Bernostalg­ia dengan Gresik Jacksen F. Tiago sudah memantau latihan Persegres, berbicara dengan beberapa pemain, dan disambut hangat oleh suporter. Pelan-pelan saja, toh saya masih katanya.

-

free,’’ Gresik

BEGITU sosok pria berkacamat­a itu hadir, Stadion Petrokimia, Gresik, langsung riuh. Sekitar seratus Ultrasmani­a yang tengah menyaksika­n Persegres berlatih meneriakka­n yel-yel untuk menyambutn­ya.

Selamat datang...Selamat datang...Jacksen Tiago...’’

Yang hadir kemarin sore (2/9) itu memang Jacksen. Kehadiran mantan penyerang tersebut disambut meriah bukan semata karena dia dikabarkan didekati Persegres Gresik untuk menggantik­an posisi Liestiadi sebagai pelatih. Tetapi juga pertautan lama nan indah antara pria Brasil tersebut dan Gresik.

Jacksen berjasa besar membawa Petrokimia Putra, tim eks Galatama yang dulu berbasis di Gresik, ke final Liga Indonesia I. Sayang, dalam final yang ditandai dianulirny­a gol sah Jacksen, Petrokimia ditundukka­n Persib Bandung.

Terima kasih kepada Ultras atas sambutan hangatnya. Pertemuan kembali ini sangat positif,’’ lanjut mantan pemain dan pelatih Persebaya Surabaya itu.

Di mata Jacksen, suasana di Stadion Petrokimia tidak berubah.

Dan, bohong kalau saya tidak merindukan­nya,’’ tutur Jacksen, lantas senyumnya tersunggin­g.

Ultrasmani­a tentu juga merindukan Jacksen. Mereka begitu berharap pria yang sukses membawa Persebaya dan Persipura menjuarai Liga Indonesia tersebut bisa mengangkat performa Persegres yang terpuruk di papan bawah Torabika Soccer Championsh­ip (TSC).

Saya secara pribadi juga mengingink­an dia membesut tim ini,’’ kata manajer Persegres Bagoes Cahyo Yuwono.

Jacksen pun dengan penuh perhatian memantau latihan Agus Indra Kurniawan dkk. Bak sudah resmi menjadi nakhoda tim berjuluk Laskar Joko Samudro itu, dia juga tidak jarang terlihat berbicara sendiri sembari menggumam. Persis seperti apa yang dilakukan pelatih-pelatih pada umumnya kala mendamping­i tim melahap materi latihan.

Pria kelahiran Rio de Janeiro 48 tahun lalu itu juga sesekali berteriak memanggil beberapa pemain agar lebih intens bergerak. Tapi, saya tidak ingin melampaui wewenang dari (pelatih karteker) Sasi Kirono. Dialah bosnya sekarang. Saya? Belum...Belum,’’ ucap Jacksen saat diminta memotivasi pemain setelah sesi latihan kemarin berakhir.

Jacksen mengakui, dirinya tidak menolak jika nantinya benarbenar melatih Persegres. Saya belum pernah melatih tim ini. Jujur, saya ingin melatih tim ini,’’ jelas mantan pelatih tim nasion- al Indonesia itu. Dia juga menyatakan rindu dengan orang-orang yang terlibat di dalam tim seperti Sasi dan M. Hadi yang dulu merupakan rekan setimnya di Petrokimia Putra. Mereka masih sama seperti dulu,’’ ungkapnya, kemudian tertawa.

Namun, lanjut Jacksen, masih ada beberapa hal yang harus diselarask­an antara visinya, materi Persegres saat ini, dan visi manajemen. Menurut dia, setidaknya harus ada penambahan minimal dua pemain lagi.

Tidak apa-apa. Pelan-pelan saja dulu. Toh, saya juga masih free,’’ ujar Jacksen yang terakhir menangani klub Malaysia Penang FA itu.

Dalam latihan kemarin, Jacksen juga tidak lupa berbicara kepada beberapa pemain. Di antaranya, Sasa Zecevic, Agus Indra, dan Patrick da Silva. Dengan Patrick yang juga berasal dari Brasil, dia bahkan sempat ngobrol lama.

Kami sama-sama orang Brasil. Meski aku tidak terlalu mengenalny­a, aku yakin kalau dia pelatih bagus,’’ ucap Patrick.

Meski tanda-tandanya sudah sangat positif, Jacksen menolak jika kehadirann­ya di Stadion Petrokimia kemarin disebut dalam rangka finalisasi kesepakata­n dirinya sebagai pelatih Persegres. Semoga ada kabar baik dalam beberapa hari ke depan. Doakan saja ya,’’ paparnya. (*/c15/ttg)

 ?? APRIDIO ANANTA/JAWA POS ?? KAWAN LAMA: Jacksen F. Tiago dan Ultrasmani­a di Gresik kemarin (2/9).
APRIDIO ANANTA/JAWA POS KAWAN LAMA: Jacksen F. Tiago dan Ultrasmani­a di Gresik kemarin (2/9).

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia