Ingin Jalur Logistik Sampai ke Pelabuhan
Aspirasi Pemkab kepada PT KAI
GRESIK – Revitalisasi jalur kereta api logistik dari Stasiun Kandangan, Surabaya, menuju Stasiun Indro membutuhkan dana yang tidak sedikit. Manajer Humas PT KAI Daop 8 Surabaya Gatut Sutiyatmoko menyebut untuk merealisasikan upaya itu, dibutuhkan biaya Rp 300 juta–400 juta. ”Kami sudah berhitung. Bila sudah dibuka, jalur ini akan menguntungkan,” katanya. ”Apalagi kami sudah bekerja sama dengan jasa transpotasi logistik,” lanjutnya.
Saat ini sejumlah pekerja ngebut menyelesaikan sarana pendukung. Di antaranya, meratakan tanah sekitar stasiun yang bergelombang dan banyak ditumbuhi rumput. ”Rencananya, resmi digunakan 9 September,” papar Gatut.
Beredar kabar bahwa Pemerintah Kabupaten Gresik meminta revitalisasi berlanjut hingga ke Pelabuhan Gresik. Sebab, traffic barang dari dan ke Pelabuhan Gresik cukup padat. Hal tersebut membuat Jalan Harun Thohir rusak parah. Sementara itu, PT KAI sudah memiliki jalur kereta api yang berakhir di Stasiun Kebongson. Stasiun tersebut berada di belakang SMP Negeri 2 Gresik di Kelurahan Kebongson, Kecamatan Gresik.
Terkait kabar itu, Gatut masih menampung aspirasi tersebut. Sebab, PT KAI masih berkonsentrasi untuk menghidupkan jalur logistik dari Stasiun Indro. ”Mungkin ke depan bisa saja. Tapi, seka- rang kami konsentrasi merevitalisasi Stasiun Indro dulu,” lanjutnya.
Sebelum vakum delapan tahun silam, ada sejumlah perusahaan, antara lain PT Semen Gresik dan PT Petrokimia Gresik, yang memanfaatkan jalur kereta api untuk distribusi logistik. Gatut mengatakan, pihaknya masih melakukan pendekatan kepada manajemen Petrokimia Gresik untuk mengirimkan logistik melalui jalur kereta api. (yad/c6/ai)