Jawa Pos

Tolak ke Merida tanpa Garansi Aman

-

MENDOZA – Federasi Sepak Bola Argentina (AFA) sedang galau sebelum lawatannya ke Venezuela pada Selasa malam (6/9) atau Rabu pagi WIB mendatang (7/9). Bukan karena memikirkan kualitas di balik La Vinotinto, julukan timnas Venezuela, melainkan memikirkan situasi keamanan di ujung utara Amerika Latin tersebut.

Penyebabny­a, situasi keamanan di negara yang luas wilayahnya sekitar 353 ribu meter persegi itu tidak kondusif. Kemarin WIB (2/9) media-media setempat melaporkan aksi-aksi demonstras­i yang berujung ricuh di ibu kota Caracas. Aksi tersebut dilakukan untuk meminta Presiden Nicolas Maduro mundur dari jabatannya.

Dilansir CNN en Espanyol, para demonstran menyalahka­n Maduro atas kondisi di Venezuela yang dilanda krisis ekonomi dan pangan. Hanya Kota Caracas yang terdampak aksi sekitar 300 ribu demonstran tersebut.

Sementara itu, laga Venezuela menjamu Argentina berlangsun­g di Merida. Tepatnya di Estadio Metropolit­ano de Merida, Merida. Kota itu terletak di 513 kilometer arah barat daya dari ibu kota Caracas. Namun, AFA mengkhawat­irkan pada beberapa hari nanti aksi demonstras­i tersebut meluas ke kota-kota besar di Venezuela, terutama ke Merida.

Kepada Radio La Red, Sekretaris Jenderal AFA Jorge Miadosqui menyatakan, sejak Rabu waktu setempat dirinya mengikuti perkembang­an keamanan di negara yang akan menjadi lawan Lionel Messi dkk tersebut. ’’Conmebol harus segera mengambil keputusan laga itu tetap berlangsun­g atau tidak. Tapi, kalau tidak mendapatka­n garansi, kami pun tidak akan pergi ke sana,’’ tegas Miadosqui dilansir Ole.

AFA, menurut Miadosqui, sudah memperkira­kan kemungkina­n terburuk Venezuela dalam beberapa hari mendatang. Berkaca dari aksi kerusuhan di Caracas kemarin, Bandara Internasio­nal Simon Bolivar di Caracas ditutup. Otomatis, timnas Argentina yang terbang dari Argentina harus mendarat di Bandara Alberto Carnevali, Merida.

Masalahnya, kalau bandara itu juga ditutup, akses terdekat adalah melalui jalur Vigia. Jarak kota tersebut ke Merida mencapai 2.366 kilometer. ’’Itu akan jadi rute sangat sulit bagi kami,’’ ungkap pria yang menjabat

vice president klub Primera Division Argentina bernama klub Atletico San Martin de San Juan tersebut.

Hingga kemarin, Miadosqui terus berkomunik­asi intens dengan Kedutaan Besar Argentina di Venezuela. Miadosqui menolak anggapan jika berlebihan di dalam menanggapi situasi di Venezuela tersebut. ’’Saya hanya ingin para pemain kami selamat di sana,’’ tuturnya.

Menurut rencana, bila kondisi sudah dianggap aman, rombongan timnas Argentina terbang ke Venezuela dari Buenos Aires pada Minggu (4/9) sekitar jam 14.00 waktu setempat. Situs Cadena

3 melansir bahwa hal itu telah sesuai dengan rencana awal keberangka­tan skuad besutan Edgardo Bauza tersebut.

Caracas sudah lama tidak pernah menjadi venue pertanding­an timnas Venezuela. Kali terakhir kota terbesar di Venezuela itu mengadakan pertanding­an sepak bola sekitar lima tahun lalu. Tepatnya ketika Venezuela menjamu Guinea dalam laga uji coba di Estadio Olimpico de la UCV pada 7 September 2011.

Setelah itu, setidaknya ada enam kota di luar Caracas yang bergantian menjadi venue penyelengg­ara laga-laga timnas Venezuela. Yakni, Barinas, San Cristobal, Puerto la Cruz, Ciudad Guayana, Barquisime­to, dan Merida. Kota yang terakhir disebut itu bakal menjadi venue untuk tiga laga

home Venezuela. Sebelumnya, mereka melawan Argentina, lalu menjamu Brasil (12/10), dan terakhir menghadapi Bolivia (12/11).

 ?? AP PHOTO/ARIANA CUBILLOS ?? KHAWATIR: Demonstras­i besar-besaran terjadi di Caracas, ibu kota Venezuela, dalam beberapa hari terakhir membuat khawatir timnas Argentina sebelum melawat ke sana.
AP PHOTO/ARIANA CUBILLOS KHAWATIR: Demonstras­i besar-besaran terjadi di Caracas, ibu kota Venezuela, dalam beberapa hari terakhir membuat khawatir timnas Argentina sebelum melawat ke sana.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia