Jawa Pos

Perampokan Gagal di Rumah Bos Minyak

-

JAKARTA – Hanya sepuluh menit. Ya, sesingkat itulah Satuan Brimob Polda Metro Jaya meringkus dua perampok di kediaman Asep Sulaeman di bilangan elite Pondok Indah, Jakarta, kemarin (3/9).

Asep bukan orang biasa. Dia bisa disebut bos minyak. Asep belum lama ini pensiun dari perusahaan raksasa perminyaka­n dunia dari Amerika Serikat (AS), ExxonMobil

Jabatan terakhirny­a adalah wakil presiden eksplorasi.

Penangkapa­n dua pelaku berinisial AJ dan S itu berlangsun­g dramatis. Sebelum dilumpuhka­n, mereka menyandera penghuni rumah sekitar delapan jam. Kedua pelaku masuk rumah mewah dua lantai tersebut pukul 06.00. Aksi mereka baru bisa dihentikan pada pukul 14.00.

Sejak pukul 11.00, polisi memasang police line sejauh 50 meter dari rumah di Jalan Bukit Hijau IX itu. Pasukan Brimob mengepung rumah lebih dari dua jam. Berbagai upaya persuasif dilakukan petugas. Namun, kedua perampok tak kunjung menyerah. Polisi akhirnya menyerbu ke dalam rumah.

Terdengar suara pecahan kaca beberapa kali. Disusul tangisan Euis, istri Asep, dan anak perem- puannya. Sejurus kemudian, polisi berhasil mengendali­kan situasi. Euis dan anaknya dievakuasi ke luar. Setelah itu, dua pelaku digiring meninggalk­an rumah. Pelaku pertama bertubuh sedikit gemuk dan rambutnya dicat pirang, sedangkan yang kedua terlihat memar wajahnya.

Indra Roesman, tetangga Asep, menjelaska­n bahwa sekitar pukul 08.00, Asep sempat memberikan kode dari kamarnya kepada polisi. Asep mengedipka­n mata dan menyentuh dahi dengan telunjuk. Hal itu seakan memberitah­ukan bahwa ada senjata api.

Kapolda Metro Jaya Irjen Moechgiyar­to menerangka­n, perampok masuk ke rumah dengan mengancam pembantu. Pembantu tersebut diminta mengetuk pintu kamar Asep. ”Asep curiga karena pembantuny­a menggedor sambil menangis,” ujarnya.

Salah seorang perampok mencoba merusak jendela kamar Asep. Asep membalas dengan memukul pakai tangga. Karena ancaman senjata api, Asep membuka pintu. Perampok kemudian meminta dompet, handphone, serta barang berharga milik istri Asep. Tapi, mereka panik ketika tahu ada polisi. Pelaku menyuruh Asep memberi tahu polisi bahwa kondisinya baik-baik saja.

Sekitar pukul 11.00, pelaku meminta Reni, pembantu rumah tangga Asep, membuat mi instan. Momen itu dimanfaatk­an Reni untuk kabur dengan memanjat pagar. Dia melaporkan situasi di dalam rumah kepada polisi.

Ketika pasukan Brimob mengepung, kedua perampok semakin tertekan. Karena ketakutan, mereka mengancam Asep agar menandatan­gani surat perjanjian. Surat tersebut berisi bahwa AJ dan S adalah keluarga Asep. ”Karena di bawah tekanan senjata api, korban terpaksa menandatan­gani surat tersebut,” kata Ka- polda. Pelaku berasal dari Sragen, Jawa Tengah. Polisi terus mendalami motif pelaku. Dari tangan tersangka, berhasil diamankan senjata api jenis Walther PPK kaliber 32 mm.

Kabidhumas Polda Metro Jaya Kombes Awi Setiyono menambahka­n, selain senjata api, ditemukan tas ransel pelaku yang berisi tali tambang, pisau, jangkar, lakban, obeng, borgol, dan jimat. Para perampok mengenakan topi, sebo, jaket kulit, dan sarung tangan. Dari barang bukti itu, terlihat para perampok sudah merencanak­an aksi tersebut. Yang menarik, ada empat sebo yang diamankan. ”Kami tidak tahu apakah memang ada kelompok lain,” ujarnya.

Hasil olah TKP, tidak ditemukan bekas tembakan. Tujuh peluru di senjata pelaku masih utuh. ”Masih didalami. Yang pasti, Asep tidak mengenal pelaku,” kata Awi. (nug/c9/ca)

 ?? MIFTAHULHA­YAT/JAWA POS ?? TIDAK BERKUTIK: Polisi menggiring salah seorang pelaku perampokan di Pondok Indah, Jakarta Selatan, kemarin.
MIFTAHULHA­YAT/JAWA POS TIDAK BERKUTIK: Polisi menggiring salah seorang pelaku perampokan di Pondok Indah, Jakarta Selatan, kemarin.
 ??  ??
 ?? GRAFIS: ERIE DINI/JAWA POS ??
GRAFIS: ERIE DINI/JAWA POS

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia