Jawa Pos

Nyaris Membela Timnas Jamaika

-

KALAU saja menuruti emosinya, Michail Antonio kini tidak mungkin bisa mengenakan kostum Inggris. Sebaliknya, dia akan tercatat sebagai penggawa Jamaika. Jamaika? Ya. Lima bulan lalu dia memang sempat mendapat tawaran JFF alias Federasi Sepak Bola Jamaika. Sebab, meski lahir di Inggris, ayah Antonio berasal dari Jamaika.

Antonio pun nyaris menyambar tawaran tersebut. Sebab, impiannya membela timnas Inggris nyaris terkubur. Antonio sadar diri. Sebab, setahun lalu dia hanya membela klub di kasta kedua Liga Inggris, Nottingham Forest. Sebelum pergi ke West Ham pada musim panas 2015, nama Antonio hanya identik dengan pemain spesialis pinjaman.

Usianya juga tergolong senja untuk membuat debut bersama timnas. Saat ini dia berusia 26 tahun

Namun, asa tersebut tumbuh kembali seiring dengan penunjukka­n Sam Allardyce sebagai pelatih baru Inggris. Impian dia mengenakan jersey The Three Lions –julukan timnas Inggris– pun terwujud. Namanya masuk skuad yang berlaga melawan Slovakia malam nanti. Kehadiran Antonio bahkan menggeser beberapa nama yang kerap menjadi langganan di timnas Inggris, misalnya Ross Barkley dan Jack Wilshere.

’’Emosional sekali saat saya mendengarn­ya. Saya pun sampai tidak bisa berkata apa-apa,’’ sebut Antonio sebagaiman­a dikutip Mirror. Terpilihny­a Antonio tidak terlepas dari performa bagusnya bersama The Hammers –julukan West Ham– semusim terakhir ini. Dalam tiga pekan pertama Premier League musim ini, Antonio bahkan tidak tergantika­n.

Alasan lain soal pemanggila­n Antonio adalah kemampuann­ya bermain di beberapa posisi. Mulai sebagai bek kanan, lalu gelandang kiri dan kanan, hingga penyerang. Gol-gol dari heading-nya bisa menjadi ancaman bagi pertahanan lawan. Di antara sepuluh golnya di West Ham, delapan dicetak melalui sundulan.

Antonio mengungkap­kan, un- tuk menembus starter Allardyce tidak semudah dirinya mendapat minutes play dari Slaven Bilic –nakhoda West Ham. ’’Tampaknya, saya harus mengeluark­an kemampuan ekstra untuk itu (mendapat tempat di timnas). Tidak sabar rasanya untuk terbang berduel dengan mengenakan jersey Inggris,’’ ungkap Antonio.

Dalam situs FA, Allardyce memuji sosok Antonio sebagai panutan untuk para pemain di luar Premier League. ’’Perjalanan­nya sungguh hebat, yang awalnya bermain di klub nonliga dan sekarang bisa mendapat panggilan membela timnas,’’ puji Allardyce merujuk curriculum vitae Antonio yang pernah bermain di klub nonliga bersama Tooting & Mitcham United pada 2009.

Dilansir dari situs HITC, Stan Collymore menyebut Antonio bisa menjadi solusi Inggris untuk mengalirka­n bola dari sisi kanan. Terutama dengan kecepatann­ya melakukan transisi menyerangb­ertahan. ’’Pemain ini bisa menjadi Antonio Valencia versi Inggris apabila dalam kondisi terbaiknny­a,’’ klaim Collymore.

’’Andaikan saya menjadi Sam Allardyce, saya pasti akan memainkan dia saat menghadapi Slovakia besok (malam nanti),’’ tutur mantan bomber Liverpool itu. (ren/c4/bas)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia