Seru Berbisnis, AsyikNge- Vlog
Menikmati Masa Muda ala Haykal Kamil Wajah imut Haykal Kamil akrab di layar kaca sejak awal 2000. Belasan judul sinetron dia bintangi. Tapi, kini sosok Haykal sudah jarang nongol. Lagi sibuk apa? Pria 25 tahun yang tetap itu bercerita tentang aktivitasnya
babyface
SENIN lalu (29/8) Haykal Kamil meluangkan waktu untuk jumpa di kantor Meccanism, kawasan Ampera, Jakarta Selatan. Haykal kini berfokus mengembangkan bisnis keluarga yang bergerak di bidang Kini dia menjabat Tugasnya menangani dan
Serunya berbisnis dengan keluarga, tutur Haykal, masing-masing sudah tahu kelebihan dan kelemahan satu sama lain. Dijalankan dengan santai tetapi tetap profesional. ’’Enaknya lagi, waktu untuk ketemu keluarga jadi lebih intensif,’’ ujar Haykal. Sejak masih kuliah, alumnus international
dari Binus International University itu sebenarnya sudah terlibat dalam bisnis tersebut. Hanya, kini dia lebih serius. Tidak lagi disambi menjadi aktor. Haykal dan para kakaknya membagi tugas. Kakak ketiga, Tania, menjadi CEO. Zaskia Adya Mecca, kakak kedua yang aktif di sebagai dan
dan kakak sulungnya, Tasya, menangani dan bazar.
Jadi, itu jawaban mengapa Haykal sudah jarang ditemui di layar kaca. Meski, tawaran di dunia hiburan masih berdatangan. ’’Kemarin ada tawaran syuting stripping, tapi bisa ambil karena lagi fokus di bisnis,’’ kata Haykal.
Menurut cowok kelahiran 6 Januari 1991 itu, masa muda harus dioptimalkan. Pertama, harus berubah. Bukan mencari pekerjaan, melainkan menciptakan peluang kerja. Haykal lalu teringat satu momen saat kuliah. Sang dosen melontarkan pertanyaan, mau jadi apa setelah lulus. ’’Ada yang mau kerja di kantor? Mau masuk kantor mana? Seisi kelas diam,’’ cerita Haykal.
’’Pas ditanya siapa mau bikin bisnis sendiri? Semua acung tangan,’’ lanjutnya. Hal itu menjadi motivasi baginya. ’’Ketika berbisnis, Orang sering terbalik membedakan Haykal dengan Jordi Onsu. Haykal pernah diajak foto bareng fans. Lalu, si fans menitip salam untuk Ruben Onsu. ’’Hah, jadi dari tadi gue dikira Jordi?’’ kata Haykal, lantas tertawa. Hal itu sering terjadi. distribusi, Saat tidur suka memegang ujung bantal atau ujung kerah baju. Itulah kenapa Haykal jarang memakai baju berkerah. Dia akan refleks memegang ujung kerah bajunya. kita tidak hanya memberdayakan diri sendiri, tapi juga orang lain,’’ tutur anak keempat dari tujuh bersaudara itu.
Selain bisnis busana muslim, Haykal menjajal properti. Dia berkolaborasi dengan sang kakak ipar, sutradara Hanung Bramantyo, suami Zaskia. Dua tahun lalu Hanung membeli tanah di kawasan Jagakarsa, Jaksel. Haykal punya ide membangun townhouse. ’’Modal nekat sih. Bikin tiga unit, sudah jadi satu,’’ kata Haykal antusias tentang proyek hunian berkonsep urban living itu. Dia rela menjual mobil untuk menambah modal.
Satu lagi aktivitas seru Haykal. Barubaru ini cowok yang dipanggil Paman Haykal oleh para keponakannya itu mulai membikin vlog ( video blog). ’’Masih belajar nih,’’ ucapnya, diiringi tawa kecil. Saat momen 17 Agustus lalu, dia membuat video Nasionalisme ala Haykal yang tak disangka menarik perhatian publik. Hingga dia diundang wawancara di salah satu program televisi.
Patokan Haykal, konten dalam vlog harus aman ditonton keponakan. Haykal miris melihat banyak video YouTube yang isinya sumpah serapah, drama percintaan, dan semacamnya. ’’Setidaknya, kalau keponakan nggak sengaja mengeklik video saya, aman buat mereka,’’ kata Haykal.
Untuk konten-konten vlog berikutnya, Haykal berpikir ingin membagikan topik how to start your own business yang diambil dari pengalaman pribadinya. ’’Cara bikin business model canvas, marketing plan, atau tip ngadepin konsumen bawel’’ ujarnya, lantas tertawa lagi.
Haykal menemukan keasyikan saat membikin vlog. Berbeda dengan ketika menjadi aktor, ibaratnya dia sebagai wayang. Dalangnya adalah sutradara. ’’Nah, kalau di YouTube channel ini, saya dalangnya,’’ tuturnya. (nor/c17/na) Berkutat di bisnis
Haykal jadi hafal soal bahan. ceruti, gue paham,’’ katanya. Mengoleksi botol dan kaleng Pepsi dari beberapa negara. Pertama dari Rusia. Lalu, koleksi bertambah dari Jepang, Arab, dan Indonesia. Jumlahnya baru sekitar 10.
’’