PLN Ajak Berbagi Biaya
Pindahkan Tiang Listrik di Saluran Bundaran Dolog
SURABAYA – Penyebab PLN belum memindahkan tiang listrik yang menghalangi proyek saluran di bundaran Dolog terkuak. Tampaknya, perusahaan setrum negara tersebut tidak memiliki anggaran yang cukup untuk mengalihkan posisi tiang tersebut.
Manajer Area PLN Surabaya Selatan Saleh Siswanto menjelaskan, ada lima tiang di sepanjang proyek saluran. Namun, jika dihitung hingga rumah-rumah warga yang bakal ’’ digusur, jumlahnya 10 tiang. Ada miss komunikasi,’’ ujar pria yang tinggal di Margorejo tersebut.
Menurut dia, permasalahan pemindahan tiang listrik itu tidak masuk rencana kerja PLN tahun ini. Padahal, dalam penyusunannya, pihak PLN turut menggandeng Pemkot Surabaya. Karena tidak ada anggaran, pihaknya pun belum bisa ’’ berbuat banyak. Nanti kami koordinasikan dengan pemkot. Kami usulkan sharing,’’ tuturnya.
Dia menyatakan belum menghitung biaya pemindahan tiang listrik itu. Namun, diperkirakan butuh dana Rp 50 juta–Rp 100 juta. Alasannya, tiang-tiang listrik tersebut tidak bisa dipindahkan begitu saja. Pihak PLN harus memasang tiang baru di titik-titik yang ditentukan ’’ lebih dulu. Ganti semua. Yang masih bisa dipakai mungkin hanya trafonya,’’ papar Saleh.
Selain itu, pemindahan tiang listrik perlu perencanaan yang matang. Sebab, kabel-kabel di sana menghubungkan listrik ke lebih dari seribu rumah warga. Meski tidak dianggarkan, Saleh mengatakan akan mencarikan dana dari PLN. Caranya, memotong anggaran yang lain. Dengan catat an, pengalihan anggaran itu dilaporkan dan mendapat persetujuan kantor distribusi PLN Surabaya.
Jika tiang listrik tersebut tidak secepatnya dipindahkan, problem di bundaran Dolog tidak segera terpecahkan. Lagi-lagi, masyarakat harus menanggung akibatnya. Waktu tempuh warga saat pergi ke kantor di kawasan Surabaya pusat masih cukup lama karena menghadapi kemacetan.
Kabid jalan dan jembatan dinas pekerjaan umum bina marga dan pematusan (DPUBMP) Tri Drastolaksono menjelaskan, permasalahan tiang listrik tersebut memang sangat mengganggu ’’ penuntasan proyek saluran. Kan itu tinggal menguruk, mengaspal saja. Karena ada tiang itu, makanya tidak bisa. Harusnya mudah,’’ jelas pria berusia 53 tahun tersebut.
Soal keinginan PLN yang meminta bantuan suntikan dana, dia menyatakan bakal melaporkannya ke kepala DPUBMP Erna Purnawati. Namun, DPUBMP pun sebenarnya ju ga sudah ’’ kehabisan uang. Pemindahan tiang itu kan juga tidak masuk ke rencana anggaran kami,’’ papar mantan Kabid data dan informasi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Surabaya tersebut. Jika masalah tiang listrik itu tuntas, kemacetan bakal terurai. ( sal/ c15/
git)