Jawa Pos

Rumah Kosong dan Kos Sasaran Favorit

Hingga pertengaha­n tahun ini, angka curas, curat, dan curanmor (3C) di Kota Delta memang menurun daripada tahun lalu. Namun, warga harus tetap waspada. Sebab, para pelaku semakin ’’kreatif’’ dalam memilih target dan modus.

-

SUASANA Kompleks Rambutan di Perumahan Pondok Candra masih tampak ’’hidup’’ pada Jumat malam (2/9). Mobil pribadi milik warga lalulalang kendati waktu sudah menunjukka­n pukul 22.00. Saat Jawa Pos hendak melintasi pintu gerbang, satpam yang berjaga malam itu, Luthfi dan Edy P., langsung mendekat. Mereka melontarka­n beberapa pertanyaan, mulai identitas sampai rumah yang hendak dituju.

’’Maaf Mas, sekarang pengamanan di sini lebih diperketat,’’ kata Edy. Pada Juli lalu kompleks di Desa Tambakrejo, Kecamatan Waru, tersebut memang baru kebobolan. Tidak tanggung-tanggung, ada lima rumah yang bertubi-tubi disantroni komplotan pencuri dalam rentang seminggu. Selain Kompleks Rambutan, tiga rumah di Kompleks (Jalan) Jeruk, kawasan perumahan yang sama, juga dibobol. Komplotan pelaku dan rentang waktu kejadianny­a sama. Jadi, total, ada delapan rumah yang dibobol.

Tiga pelakunya dapat dibekuk pada akhir Agustus lalu. Salah seorangnya adalah Thoib, 20, warga Banjar Talela, Kabupaten Sampang, yang bertindak sebagai eksekutor. Dia dibantu dua rekannya, yaitu Morobi, 25, warga Banjar Talela, dan Munadi, 41, warga Nguling, Kabupaten Pasuruan.

Ketua RW 8 Kompleks Rambutan Ido Simanjunta­k menyatakan, penghuni di kompleks tersebut memang lebih lengang beberapa tahun terakhir ini. Maklum, mayoritas warga di sana adalah para orang tua dan pengusaha. Banyak pemudanya yang merantau. Praktis, tidak banyak kegiatan yang dilakukan. ’’Mereka jarang di rumah, pagi sudah pergi, malam sekali baru balik,’’ tutur bapak dua anak itu.

Di depan rumah pria 67 tahun tersebut berdiri sebuah tiang untuk meletakkan

closed circuit television (CCTV). CCTV itu baru saja dipasang pada Agustus lalu. Daya jangkaunya hingga 100 meter. Kejadian di tiap ujung gang I pun bisa terekam. CCTV juga sudah terpasang di gang II. Beberapa rumah yang disantroni komplotan Thoib memang berada di dua gang tersebut. ’’Nanti, rencananya, semua gang diberi CCTV, ini masih bertahap,’’ jelas pensiunan perusahaan telekomuni­kasi itu.

Secara umum, Kota Delta memang rawan kasus golongan 3C. Yaitu, curas (pencurian dengan kekerasan), curat (pencurian dengan pemberatan) dan curanmor (pencurian kendaraan bermotor). Hingga pertangaha­n tahun ini, jumlahnya masih tinggi meski bila dibandingk­an dengan data tahun lalu memang terjadi penurunan. Yakni, dari 192 kasus pada 2015 (sampai Juli) menjadi 154 kejadian pada 2016. Curat masih menjadi kasus paling banyak. Sementara itu, kasus curanmor meningkat ( lihat grafis).

Untuk terus menekan 3C, Polres Sidoarjo dan jajarannya menerapkan metode ’’balon’’. Maksudnya, yang sudah ditentukan sebagai daerah rawan akan mendapatka­n perhatian lebih. Baik melalui operasi, patroli, penjagaan, maupun pengawalan. Namun, pelaku kriminal juga tidak kalah akal. Mereka akan berpindah ke daerah lain dan mengganti modusnya. ’’Mereka (pelaku, Red) memiliki motif dan modus baru sehingga targetnya juga baru,’’ ungkap Kepala Bagian Operasiona­l (Kabagops) Polres Sidoarjo Kompol Edi Santoso.

Dia mencontohk­an, kejadian curas di jalan raya berhasil ditekan karena ada patroli yang cukup intens. Namun, tingkat curanmor di permukiman malah meningkat. ’’Tahun ini rumah kosong dan kos-kosan jadi favorit pelaku kriminal karena relatif lebih aman,’’ katanya.

Tetapi, dia menegaskan bahwa tindak kriminalit­as tidak bisa diklasifik­asikan berdasar tempat atau waktu tertentu. Di setiap tempat dan waktu berpotensi terjadi kejahatan selama memenui dua kriteria. Yaitu, adanya niat dan kesempatan. Sebab, berdasar keterangan beberapa pelaku 3C yang berhasil dibekuk, ada yang merupakan curanmor spesialis kunci yang melekat atau tertinggal di kendaraan. Modus yang digunakan pun dengan cara mobile. Begitu ada kesempatan, sepeda motor targetnya langsung diembat. ’’ Yang begini ini kan sulit dipetakan,’’ terangnya. (aji/c20/pri)

 ?? BOY SLAMET/JAWA POS ?? SEPI KALA MALAM: Jalan tembusan dari kawasan Pondok Candra, Sidoarjo, menuju Gunung Anyar, Surabaya. Ruas jalan baru ini termasuk daerah rawan kriminalit­as.
BOY SLAMET/JAWA POS SEPI KALA MALAM: Jalan tembusan dari kawasan Pondok Candra, Sidoarjo, menuju Gunung Anyar, Surabaya. Ruas jalan baru ini termasuk daerah rawan kriminalit­as.
 ?? GHOFUUR EKA/JAWAPOS ?? PERKETAT PENJAGAAN: Lima rumah di Kompleks Rambutan, Perumahan Pondok Candra, ini dibobol dalam waktu seminggu pada Juli lalu.
GHOFUUR EKA/JAWAPOS PERKETAT PENJAGAAN: Lima rumah di Kompleks Rambutan, Perumahan Pondok Candra, ini dibobol dalam waktu seminggu pada Juli lalu.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia