Alun-Alun Sidayu Makin Cantik
GRESIK – Sidayu menyimpan sejarah be besar bagi Kota Pudak. Kecamatan di w wilayah utara Kabupaten Gresik itu m merupakan salah satu monumen pe penting dalam perkembangan Kota G Giri saat ini. Pemkab Gresik kini m merevitalisasi alun-alun daerah yang du dulu bernama Kadipaten Sedayu itu itu. Wajahnya dipercantik.
Kabid Tata Bangunan Dinas Pekerjaan U Umum (PU) Gresik Achmad Wasil m mengungkapkan, revitalisasi alun-alun be berlangsung dalam tiga tahap. Pada 2014, dibangun pujasera yang menampung para pedagang. Pujasera tersebut merupakan upaya penataan PKL yang kini berjumlah sekitar 50 orang.
Pada 2015, dinas PU meninggikan lapangan di sisi selatan. Lapangan sepak bola itu dibuat berkelas dan antibanjir. Saat ini, 2016, fo kus proyek adalah menata lapangan sisi utara. Tanah lapangan ditinggikan hingga 1 meter. ’’Lapangan sisi utara dikhususkan untuk anakanak. Orang dewasa di lapangan selatan,’’ kata Wasil kemarin (2/9).
Selain lapangan, dibangun fasilitas pendukung. Mulai gerbang papan nama alun-alun, drainase dan fasilitas jogging track, sampai taman. Fasilitas tersebut tidak hanya mempercantik wajah alun-alun, tetapi juga membuat betah pengunjung. ’’Progres keseluruhan sudah 80 persen,’’ papar Wasil. Dia optimistis revitalisasi Alun-Alun Sidayutuntastepat waktu. Proyek yang tahun ini menelan anggaran Rp 1,9 miliar itu dikerjakan sampai Desember mendatang.
Kasi Pembangunan Gedung Negara Dinas PU Tri Handayani Setyarini menambahkan, revitalisasi alun-alun bertujuan memaksimalkan fungsi alun-alun bagi warga sekitar. ’’Fungsinya dikembalikan sebagai area terbuka untuk masyarakat,’’ ucapnya.
Warga Sidayu berharap penataan tidak hanya dilakukan untuk kawasan alun-alun. Mereka berharap revitaliasi dilakukan menyeluruh. Termasuk, perawatan situs-situs bersejarah di wilayah sekitar. Sebut saja pintu gerbang yang jadi ikon peninggalan Kota Kadipaten Sedayu.
Ada juga bekas bangunan masjid keraton yang kini menyisakan dua bagian tembok di sisi selatan dan barat. Karena tidak pernah dipugar, bangunan itu kini rawan ambruk. ’’Sekarang alun-alun jauh lebih tertata dan bersih. Tetapi, revitalisasi bangunan bersejarah juga sangat penting,” kata M. Muhtar, sejarawan asal Sidayu. (mar/c17/roz)