Moh. Qosim: Sudah Nggak Zaman Pejabat Tidak Rukun
GRESIK – Dusun Betiring, Desa Banjarsari, Kecamatan Cerme, berpesta. Dihadiri Bupati Sambari Halim Radianto dan Wakil Bupati Moh. Qosim, warga desa menjajar ratusan ancak dengan hiasan buah, biji-bijian, sampai kerupuk ikan. Itu hidangan sedekah bumi.
Warga menggotong dan mengarak ancak di sepanjang jalan. Lalu, meletakkannya di depan rumah sebagai wujud syukur atas rezeki yang diberikan Yang Maha Kuasa. Gebyar sedekah bumi itu tidak hanya melibatkan warga desa setempat. Ada 16 wakil kecamatan lain yang memamerkan hasil usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Misalnya, perwakilan UMKM Kecamatan Menganti yang menampilkan kerajinan kaca.
Acara itu juga bertepatan dengan bulan bakti gotong royong. Pasangan Sambari-Qosim hadir bersama jajaran satuan kerja perangkat daerah (SKPD) serta kader-kader PKK. ’’Tradisi sedekah bumi memang budaya yang diwariskan nenek moyang sampai sekarang. Inti tradisi itu mengedepankan gotongroyong di tengah kemajuan zaman,’’ kata Sambari.
Gotong royong penting sebagai modal membangun daerah. Sikap itu harus dimulai dari keluarga. Sebab, keluarga merupakan basis pembangunan di tingkat paling dasar. ’’Nanti naik ke tingkat desa hingga daerah,’’ jelasnya.
Qosim menambahkan, modal utama gotong royong adalah kerukunan. Pembangunan daerah bisa terhambat jika warganya tidak rukun. ’’Untungnya warga Gresik rukun. Buktinya, sudah banyak penghargaan yang diborong,’’ tuturnya. Kerukunan memang hal yang terlihat sepele. Tetapi bisa menjadi masalah besar jika disepelekan. ’’Karena itu, kepala daerah harus rukun. Sudah nggak zaman pejabat tidak rukun,’’ katanya. (adi/c15/roz)