Dana Hibah Pendidikan Bakal Cair September

GRESIK – Pengelola sekolahsekolah swasta dan lembaga pendidikan diniyah se-Gresik boleh bernapas lega. Pemkab resmi menyetujui pencairan dana hibah untuk kebutuhan operasi mereka. DPRD bahkan mendukung bantuan itu segera dicairkan pada pertengahan September ini.

Badan Anggaran (Banggar) DPRD Gresik telah membuat kesepakatan dengan Dinas Pendidikan (Dispendik) Gresik soal pencairan bantuan bersifat hibah itu. ’’Sudah disepakati. Makanya, tinggal dikawal,’’ kata anggota Banggar DPRD M. Syafi’ A.M. kemarin.

Berdasar SK penetapan hibah, ada tiga bantuan yang segera direalisasikan. Pertama, bantuan opera sional pendidikan ( BOP) untuk madrasah diniyah dan guru swasta. Nilainya Rp 14,74 miliar. Dana terse but dibagi berdasar jenjang pendidikan. Level madin ula mendapat alokasi Rp 5,43 miliar. Dana itu digunakan sebagai bantuan untuk 35.778 siswa masing-masing Rp 15 ribu per bulan. Plus, 1.230 guru dengan nilai Rp 300 ribu per bulan.

Untuk level madin wustho/ sederajat, ada jatah Rp 2,9 miliar. Dana itu diberikan untuk bantuan operasi bagi 14.042 siswa/santri. Masing-masing Rp 25 ribu per bulan. Plus, bantuan untuk 486 guru Rp 300 ribu per bulan.

Pemkab dan DPRD Gresik juga sudah menetapkan penerima dana hibah jenis BOP paket A hingga C sebesar Rp 542 juta. Dana itu diberikan kepada 31 lembaga seGresik. Ada pula hibah Rp 1,807 miliar untuk bantuan operasi 161 pondok pesantren. Pembahasan terakhir antara banggar dan dispendik menyatakan, pencairan hibah tinggal proses administratif. ’’Estimasinya, pertengahan bulan sudah selesai sehingga bisa langsung dicairkan,’’ katanya.

Pada tahun ini, distribusi dana hibah pendidikan tertunda cukup lama. Pemicu utamanya adalah simpang siurnya aturan soal boleh tidaknya lembaga yang tak berbadan hukum menerima dana hibah. Namun, pro-kontra itu sudah diselesaikan. Dispendik mulai memproses draf hibah bagi seluruh lembaga penerima. ’’Insya Allah, tidak lama lagi selesai,’’ tegas Kepala Dispendik Gresik Mahin. (ris/c5/roz)