Jawa Pos

Kibas Sana, Kibas Sini, Tetap Eksis Kapan Saja

-

LAS VEGAS – Kontes kecantikan Miss Grand Internatio­nal 2016 hampir memasuki tahap akhir. Kemarin (16/10) 75 kontestan hadir dalam charity night yang diikuti sesi

Pada sesi tersebut, 20 kontestan dipilih secara acak untuk ngobrol dengan Miss Grand Internatio­nal 2015 Claire Elizabeth Parker. Sayang, wakil Indonesia Ariska Putri Pertiwi tidak terpilih.

Miss Grand South Sudan Teresa Yuol terlihat paling menguasai sesi tersebut. Dengan lancar, dia memperkena­lkan diri dan mengutarak­an fakta-fakta tentang dirinya. Dia terlahir di Kenya dengan nama Anyier. Namun, dia tumbuh besar di Australia. ”Sejak kecil saya ngungsi ke Australia karena ada perang di Sudan Selatan,” kata penggemar klub sepak bola Manchester United itu.

Teresa tumbuh dengan keinginan untuk melindungi para korban perang. Setelah lulus kuliah dari University of New South Wales jurusan ilmu sosiologi dan antropolog­i, Teresa kemudian banyak berkecimpu­ng mengurus pengungsi yang datang ke Australia. Dia juga aktif melakukan advokasi untuk para pengungsi asal Sudan di Australia.

”Kebetulan, saya seorang pemain sepak bola. Saya membuat sport based program agar para pengungsi bisa terintegra­si dengan masyarakat Australia,” terangnya.

Kontestan lain yang cukup mendapat perhatian adalah Miss Grand Thailand 2016 Supaporn Malisorn. Mali, sapaan akrabnya, menunjukka­n ketegaran ketika negaranya sedang berdukacit­a akibat ditinggal Sang Raja, Bhumibol Adulyadej. ”Kita semua tahu bahwa dia (Raja) akan tetap berada di hati kita. Karena itu, kami bisa bahagia setiap hari,” ujarnya.

Ika –sapaan Ariska Putri Pertiwi– tidak menyesal tak terpilih dalam sesi meet and talk. Sebab, itu murni keberuntun­gan. Dia tetap optimistis bisa bersaing dan berusaha maksimal di sesi lain. Ika juga menjaga diri agar tidak minder dengan kontestan lain. Ika, yang sebelum berangkat mewaspadai pesaing dari negaranega­ra latin, benar-benar merasa mereka menonjol.

”Wah, (peserta Latin itu) mengintimi­dasi sekali. Tapi, sejauh ini saya bisa seimbangin mereka. Malah peserta Indonesia yang paling sering ditarik-tarik sama Latinas,” cerita Ika kemarin. Tak kecil hati, cewek kelahiran Aceh itu terus berupaya untuk bisa mendapat perhatian di antara para perempuan Latinas.

Karena attitude- nya itu, banyak yang menilai Ika overconfid­ent. Ika membenarka­n, dirinya memang bisa dibilang terlalu percaya diri. Namun, jika tidak begitu, dia tidak akan mendapat perhatian. ”Kibas sana, kibas sini. Pokoknya eksis terus. Foto harus yang paling kelihatan, harus terdepan. Enggak peduli. Buat jadi pemenang harus seperti itu,” tegasnya. (and/c6/na)

 ?? INDONESIA INSTAGRAM MISS GRAND ?? meet and talk. RAJIN EKSIS: Wakil Indonesia di Miss Grand Internatio­nal Ariska Putri Pertiwi (kanan) bersama Miss Venezuela Debora Paola dan Miss Thailand Supaporn Malisorn setelah charity night kemarin.
INDONESIA INSTAGRAM MISS GRAND meet and talk. RAJIN EKSIS: Wakil Indonesia di Miss Grand Internatio­nal Ariska Putri Pertiwi (kanan) bersama Miss Venezuela Debora Paola dan Miss Thailand Supaporn Malisorn setelah charity night kemarin.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia