Jawa Pos

Antusiasme Realistis Prandelli

-

VALENCIA – Masa bulan madu entre

nador Cesare Prandelli bersama Valencia bisa jadi hanya satu pertanding­an. Cerita manis kemenangan 2-1 di kandang Sporting Gijon (17/10) mungkin sulit terulang pada jornada kesembilan. Meskipun, Valencia bermain di kandang sendiri, Mestalla, malam nanti.

Sebab, tangan dingin Prandelli bakal diuji lawan supertangg­uh. Raksasa Catalan Barcelona yang notabene juara bertahan La Liga. Barca pun datang dengan konfidensi tinggi. Itu seiring dengan kemenangan empat gol tanpa balas atas Manchester City dengan pelatihnya yang mantan Barca, Pep Guardiola, pada matchday ketiga Liga Champions (20/10). Sebagaiman­a diberitaka­n Sports

Mole kemarin, Prandelli menyongson­g laga ini dengan antusiasme sekaligus realistis. Mantan arsitek timnas Italia tersebut mafhum di semua lini Barca lebih unggul ketimbang barisan pemainnya. ’’Mempersiap­kan Valencia untuk bertemu Barca bukan perkara mudah. Anda jangan berharap bisa menghentik­an pemain-pemain Barca meliuk-liuk di lapangan,’’ kata Prandelli. ’’ Yang Anda lakukan adalah menimbulka­n gangguan dan menunggu momen mereka lemah untuk memukulnya,’’ tambah pria berusia 59 tahun itu.

Laga malam nanti sekaligus membangkit­kan memori Prandelli dengan penyerang Barca asal Uruguay Luiss Suarez. Kejadianny­a dua tahun lalu.u. Tepatnya dalam laga Italia versus Uru- guay di penyisihan grup D Piala Dunia 2014. Hingga menit ke-79, kedudukan masih imbang tanpa gol. Suarez yang frustrasi kemudian menggigit bahu bek Italia Giorgio Chiellini.

Insiden ’’Dracuarez’’ tersebut membuat dunia gempar. Meski aksi liar Suarez bebas dari kartu merah, FIFA menghukum berat penyerang berusia 29 tahun tersebut. Suarez disanksi absen sembilan laga internasio­nal, empat bulan tidak boleh beraktivit­as di sepak bola, dan denda EUR 82 ribu (Rp 1,16 miliar).

Berbekal pengalaman itulah, Prandelli sedikit banyak tahu bagaimana menyulitka­n Suarez. Namun, masalahnya, ketika Suarez disumbat, masih ada Lionel Messi, Neymar, Andres Iniesta, dan Ivan Rakitic di unit penyeranga­n Barca. ’’Saya sudah tidak menyimpan prasangka kepada Suarez soal kejadian di Piala Dunia Brasil lalu. Kini fokus saya untuk Valencia melawan Barca,’’ kata mantan allenatore Fiorentina itu.

Di sisi lain, gelandang Sergio Busquets mengeluhka­n soal pengaturan jadwal kacau ala regulator La Liga. Busy –sapaan Sergio Busquet– mengeluhka­n timnya yang hanya punya

recovery 48 jam setelah laga kontra City. ’’Belum kering keringat setelah melawan (Manchester) City, kami sudah harus bertemu Valencia. Dan, melawan mereka di Mestalla adalah laga sulit,’’ tutur pemain berusia 28 tahun itu kepada AS. ( dra/c4/dns)

 ??  ??
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia