Tarik Ulur Voters Masih Panas
JAKARTA – Persaingan menuju kursi ketua umum PP PBSI mulai memanas. Hingga kini, setidaknya dua calon ketua umum sudah mendeklarasikan diri. Selain petahana Gita Wirjawan, sosok Menkopolhukam Wiranto diusung sejumlah pengprov PBSI maju mencalonkan diri.
Dari 35 voters nanti, dua kubu saling mengklaim sudah mendapat dukungan resmi. Pihak Gita menyatakan mendapat dukungan 18 suara, sedangkan kubu Wiranto dengan percaya diri menyatakan mengantongi dukungan dari 22 pengprov secara langsung.
Namun, rencana kubu Wiranto mengembalikan formulir pendaftaran kepada tim penjaringan PP PBSI kemarin terpaksa batal. Alasannya, mereka mengharapkan skuad lengkap ketua pengprov yang mengusung Wiranto turut hadir dalam penyerahan tersebut. Itu semata-mata dilakukan demi membuktikan bahwa mereka sudah mendapat dukungan dari aliansi pengprov yang dimaksud.
Tetapi, sekali lagi, apa pun dukungan yang ada, hasil akhir nanti yang menentukan. Yakni, pemungutan suara dalam musyawarah nasional di Surabaya pada 31 November mendatang. ’’Senin nanti (24/10) kami datang bersama dengan 22 pengprov yang mendukung Pak Wiranto,’’ kata Abdullah Fadri Auli, Ketum Pengprov PBSI Lampung, yang turut mengusung Wiranto kemarin (21/10).
Dinamika yang terjadi adalah munculnya sejumlah voters di dua kubu. Kondisi itu nanti terdeteksi saat proses verifikasi tim penjaringan. Itu berarti pengprov mana pun yang menempatkan surat dukungan buat dua pihak akan diketahui secara jelas.
Ketua Tim Penjaringan Fuad Basya menjelaskan, pihaknya masih menunggu calon lain untuk mengembalikan formulir. Meski demikian, dia tidak menyebutkan siapa saja yang mendukung pihak Gita yang sudah mengembalikan form pendaftaran. ’’Yang jelas, kalau sudah 10 pengprov yang mendukung, itu berarti sah,’’ ujarnya.
Tim penjaringan nanti menunggu hingga 27 Oktober pukul 17.00 WIB sebagai batas akhir pendaftaran calon Ketum PP PBSI 2016–2020. ’’Makanya, proses verifikasi nanti menjadi momentum yang menentukan,’’ terangnya. (nap/c4/ady)