Dorong Santri Belajar ke Amerika
SIDOARJO – Para santri SMP dan SMA Progresif Bumi Shalawat didatangi tamu istimewa kemarin (21/10). Dia adalah Deputy Assistant Secretary Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat (AS) untuk Asia Tenggara W. Patrick Murphy. Selain bersilaturahmi, kunjungan itu membahas rencana dan bentuk kerja sama dalam bidang pendidikan
Kehadiran Murphy di pondok pesantren (ponpes) yang berlokasi di Lebo itu juga didampingi Konjen AS Surabaya Heather Variava, Deputy Director Kementerian Luar Negeri AS Tim Trenkle dan Jett Thomason, serta pejabat politik dan ekonomi konjen AS Surabaya.
Dalam pertemuan itu, Murphy mengajak para santri yang menjadi salah satu basis pelajar terbesar di Indonesia untuk tidak segan menimba ilmu ke AS. Selama ini santri yang melanjutkan pendidikan ke Amerika masih sangat sedikit. ”Padahal, kami punya lebih dari 5.000 universitas,” ujarnya.
Dia menjelaskan, kedatangan ke Ponpes Bumi Shalawat adalah kesempatan pertamanya dalam kunjungan ke pesantren. Penerimaan para santri pun membuat kagum. Terutama pertanyaanpertanyaan yang dilontarkan para santri. ”Siapa yang mengira jika mereka (santri, Red) akan bertanya tentang pemilihan presiden kami?” lanjut Murphy.
Kerja sama tersebut tidak berhenti di satu bidang saja, tetapi akan meliputi berbagai bidang. Di antaranya, pertahanan, perubahan iklim, pendidikan, pembangunan, serta tentang radikalisme dan terorisme. ”Memang itu bukan topik utama, tetapi tetap menjadi bagian dari pembicaraan kami,” jelasnya. Menurut dia, terorisme bukanlah tentang agama, tetapi tentang kondisi yang memaksa manusia untuk berbuat anarkistis.
Sementara itu, Pengasuh Ponpes Bumi Shalawat KH Agoes Ali Masyhuri menyatakan, forum itu dilaksanakan kali ketiga dengan konjen Amerika. Bahkan, pihaknya menekankan agar terus ada kegiatan serupa. Sebab, kegiatan seperti itu menjadi ajang pembu- ktian kepada orang asing untuk menampik stigma bahwa Islam identik dengan kekerasan. ”Islam adalah agama damai,” ujarnya.
Soal kerja sama, kiai yang akrab dipanggil Gus Ali itu akan menjajaki lebih serius. Yang jelas, pihaknya menyambut hangat keinginan pihak AS untuk mengirimkan anak didiknya ke negeri Paman Sam. ”Kami bisa mengirim murid terbaik ke sana (Amerika, Red),” katanya.
Sejauh ini, lanjut Gus Ali, pesantrennya sudah bekerja sama dengan beberapa negara seperti Tiongkok dan Jepang. Khusus Amerika, sudah ada lima santri yang mencoba tes dan ada yang lulus. ”Khususnya di bidang ilmu eksak. Sebab, kalau ilmu sosial, kita lebih baik,” tuturnya.
Gus Ali menyebutkan, kedatangan rombongan AS itu ternyata bertepatan dengan momentum Hari Santri Nasional. ”Jadi, ini sekaligus menjadi ajang pembuktian bahwa santri mampu menjadi penyokong kemajuan bangsa. Santri juga banyak berkontribusi bagi kemajuan negara ini sehingga tidak boleh disepelekan,” paparnya.
Peringatan Hari Santri Sementara itu, semarak peringatan Hari Santri Nasional di Kota Delta telah dimulai. Sejumlah pertunjukan dan lomba-lomba bakal digelar dan terpusat di alun-alun. Mulai lomba membaca dan menghafal kitab kuning, band religi, hingga hadrah albanjari. Kemarin sore pembukaan acara tersebut ditandai dengan pelepasan rangkaian balon udara oleh Bupati Saiful Ilah.
Di dalam rangkaian balon udara warna-warni itu terdapat lambang Hari Santri Nasional dan bendera badan otonom (banom) Nahdlatul Ulama (NU). ”Bismillah, dengan ini peringatan Hari Santri Nasional resmi dibuka,” ucap Saiful.
Setelah prosesi pelepasan balon, acara dilanjutkan penampilan panggung kreasi seni santri. Acara itu berlangsung mulai sore hingga malam. Para santri akan mempertunjukkan keahlian dalam seni hadrah albanjari, band religi, serta membaca dan menghafal kitab kuning. Kegiatan dilanjutkan dengan ketoprak santri Cak Kartolo cs.
Saiful menjelaskan, peringatan Hari Santri merupakan kegiatan untuk menunjukkan kualitas santri di Kabupaten Sidoarjo. Selama ini banyak kalangan umum yang mengira santri hanya pintar mengaji. Nah, dalam kegiatan tersebut, santri juga menunjukkan kepiawaian dalam dunia seni. ”Santri juga bisa nge- band,” paparnya.
Saiful juga mengatakan, Hari Santri menjadi ajang pamer hasil kreativitas santri dalam membuat kerajinan. Ada sekitar 72 stan yang akan menampung buah karya santri. Mulai seni kaligrafi, taplak meja, hingga lukisan. ”Ini menumbuhkan jiwa entrepreneurship pada para santri,” terangnya.
Menurut Fatkul Anam, penanggung jawab rangkaian peringatan Hari Santri Nasional di Sidoarjo, kegiatan digelar mulai Sabtu hingga Minggu besok (23/10). Selepas pembukaan, acara dilanjutkan pembacaan 1.000 salawat Nariyah. Pesertanya para santri, pelajar, PC NU Sidoarjo, dan banom. ”Besok (hari ini, Red) ada upacara peringatan Hari Santri Nasional. Jumlah peserta sekitar 22 peleton,” ujarnya.
Adapun malam nanti digelar munajat seribu santri dari Si Celurit Emas KH Zawawi Imron. Untuk Minggu besok, ada pawai santri, pelajar, dan warga nahdliyin. Ribuan orang itu akan berkeliling di jalan-jalan protokol Sidoarjo. ”Sekitar 22 ribu orang akan mengikuti pawai tersebut. Jadi, kami mohon maaf sebelumnya kalau sedikit mengganggu pengguna jalan,” jelasnya. (aji/ aph/c21/c10/hud)