Belum Dapat Nama Tersangka
Dugaan Penyimpangan Proyek di DP3 Senilai Rp 18 Miliar
SIDOARJO – Kasus dugaan penyimpangan dana alokasi khusus (DAK) APBN 2015 yang mengalir ke Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Peternakan (DP3) Pemkab Sidoarjo masih gelap. Meski kasus diusut sejak awal Mei lalu, hingga sekarang belum ada tersangka.
Padahal, Kejaksaan Negeri (Kejari) Sidoarjo sudah memeriksa banyak orang. Baik rekanan DP3 maupun pejabat pemkab. Beberapa pejabat yang sudah diperiksa adalah Kepala DP3 Sidoarjo Anik Puji Astuti serta Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Sidoarjo Djoko Sartono.
Kasipidsus Kejari Sidoarjo Adi Harsanto mengakui bahwa pihaknya belum menemukan titik terang. Banyak hal yang masih perlu digali untuk menaikkan status perkara itu ke tingkat penyidikan. Yang jelas, sampai sekarang tim penyidik masih terus berkutat pada tahap pengumpulan bahan dan keterangan (pulbaket) serta pengumpulan data (puldata). ’’Terus kami dalami perkaranya,’’ ujarnya kemarin (21/10).
Dia enggan menjelaskan lebih detail perkembangan perkara yang sempat disorot publik tersebut
’’Kami dapat urutan ke-10 dari 22 band SMK/SMA yang ikut. Pokoknya seru,’’ jelas pria kelahiran Sidoarjo, 4 Desember 1999, itu.
Kini Nico yang menjadi vokalis masih punya banyak waktu untuk semakin menyiapkan diri. Terutama berlatih menyanyi dengan judul Bangun Pemudi Pemuda ciptaan Alfred Simanjuntak. Sebab, lagu itu menjadi lagu wajib dalam babak penyisihan. ’’Kalau lolos, nanti kami bawakan lagu dari The Chainsmokers berjudul Don’t Let Me Down dan juga lagu Syukur,’’ kata Nico.
Selain memantapan konsep penampilan, lanjut dia, secara personal dirinya melatih kefasihan bernyanyi di luar jam berlatih. ’’Selain latihan rutin bersama, masing-masing dari personel latihan sendiri sesuai bagiannya,’’ tambahnya.
Nico mecontohkan, dirinya kerap nyanyi-nyanyi sendiri di kamar mandi. Juga, saat berangkat sekolah maupun pulang sekolah. ’’Kan di motor walaupun teriakteriak nggak dengar, jadi nggak malu untuk melatih power vokal,’’ ungkapnya.
Wakil dari SMAN 4 Sidoarjo yang tergabung dengan band bernama Infinit juga tidak mau kalah. Personel band yang beranggota Febriana Tri Hendrayanti, Aashim Wisnu, Aldy Kurnia, Rionara Sendi, Abel Imaduddin, dan Intan Ramadhani itu malah mempersiapkan diri sejak lama.
’’Mereka ini malah menjadi band sekolah yang mereka bentuk sendiri. Karena passion sama, akhirnya mewakili sekolah,’’ jelas guru pendamping SMAN 4 Sidoarjo Nunung Prasetyo. ’’ Yakin bisa juara, latihannya sudah sering, mereka juga berbakat semuanya,’’ tambahnya.
Menurut Aldy, salah satu personel Infinit Band, pihaknya optimistis bisa membawa bandnya menjadi juara di event bergengsi tersebut. Mereka juga sudah menyiapkan lagu pilihan jika lolos babak penyisihan. ’’Kami dapat nomor urut ke-17 yang tampil Rabu malam juga. Jika lolos, kami juga sudah menyiapkan penampilan lagu yang berjudul Kala Cinta Menggoda kami kemas dengan fusion,’’ ucap siswa yang kebagian memegang gitar dalam band tersebut.
Lomba band pelajar SMA/SMK itu hanya satu di antara sekian banyak hiburan yang akan meramaikan Siedex. Selain band, ada lomba-lomba lain. Di antaranya, lomba mewarnai, jurnalist competition, dan sejumlah pertunjukan lain. Event yang berlangsung hingga 28 Oktober itu akan dipusatkan Gedung Tenis Indoor GOR Delta. (uzi/c15/hud)