Motor Trail dari Uang Rakyat
Kapolda Minta Pelayanan Polresta Harus Makin Baik
24–28 Oktober, pukul 09.00–22.00 Gedung Tenis Indoor GOR Delta Cosplay (umum) pukul 10.00–15.00 Dalang cilik pukul 15.00–18.00 Band competition pukul 18.00–21.00 Seminar disabilitas dan temu artis pukul 15.00 Lomba mewarnai (TK/RA) pukul 10.00–12.00 Journalist competition pukul 13.00–15.00 Putra-Putri Siedex pukul 10.00–14.30 Dalang cilik pukul 15.00–18.00 Band Competition, pukul 18.00-21.00
SIDOARJO – Jajaran kepolisian di Kota Delta resmi memulai lembaran baru kemarin (21/10). Kapolda Jatim Irjen Pol Anton Setiadji meresmikan pergantian status tipologi kepolisian Sidoarjo dari kepolisian resor (polres) berubah menjadi kepolisian resor kota (polresta).
Peresmian Polresta Sidoarjo yang dipusatkan di lapangan apel berlangsung meriah. Upacara peresmian peningkatan status tipologi itu dimulai pembacaan telegram rahasia dari Kapolri Jenderal Tito Karnavian yang dikeluarkan pada Jumat (23/9). Salah satu poin dari surat bernomor ST/2325/IX/2016 tersebut adalah menetapkan AKBP Muhammad Anwar Nasir sebagai Kapolresta Sidoarjo.
Kapolda selaku inspektur upacara lantas menyerahkan tongkat komando dan kepangkatan kepada Anwar. Artinya, Anwar berhak menyandang kenaikan pangkat satu tingkat lebih tinggi daripada sebelumnya
Dari AKBP menjadi Kombespol. Selanjutnya, Kapolda melantik Anwar dengan sumpah jabatan.
Bukan hanya acara seremonial. Ada juga kegiatan pertunjukan tari. Lalu, pelepasan balon dan burung merpati sebagai tanda pergantian nama polres menjadi polresta. Setelah itu, Bupati Saiful Ilah memberikan hadiah. Yakni, motor jenis trail secara simbolis kepada Kapolda. Motor itu pun diteruskan kepada Anwar. Rencananya, tahun ini ada 16 unit motor yang dihadiahkan dari dana APBD tersebut.
Setelah penyerahan motor, Kapolda meresmikan gedung pelayanan surat keterangan catatan kepolisian (SKCK) online serta gedung sattahti (satuan perawatan tahanan dan barang bukti). SKCK online adalah salah satu inovasi Polresta Sidoarjo.
Dalam kesempatan tersebut, Kapolda mengimbau jajarannya untuk tidak terlena dengan hadiah dari Pemkab Sidoarjo. Dari sudut pandangnya, pemberian itu melahirkan konsekuensi agar pelayanan kepada masyarakat makin meningkat. ’’Motornya jangan sampai nganggur. Harus benar-benar dioptimalkan karena berasal dari uang rakyat,’’ jelasnya.
Perwira tinggi asal Jember tersebut mengungkapkan, banyak dasar penilaian layak tidaknya status tipologi meningkat. Di antaranya, situasi keamanan, jumlah kriminalitas, dan jumlah penduduk. ’’Sidoarjo dinilai layak oleh pimpinan. Wilayahnya juga menjadi penyangga kota besar. Jadi, tipologinya dinaikkan,’’ tuturnya.
Dengan perubahan itu, struktur organisasi di dalamnya otomatis ikut berubah. Jajaran perwira yang menempati jabatan strategis harus menyandang pangkat satu tingkat lebih tinggi daripada sebelumnya. Diharapkan, pelayanan kepada masyarakat lebih maksimal. ’’Harus selalu memberikan yang terbaik,’’ tegasnya.
Sementara itu, Anwar berjanji menjalankan tugas dengan maksimal. Dia menyatakan bahwa peningkatan kinerja yang menjadi fokus awal adalah layanan publik. Upaya perbaikan pelayanan yang dijalankan dalam waktu dekat adalah mendirikan command center untuk menampung pengaduan masyarakat. ’’Dengan pusat monitoring itu, pengaduan dapat lebih cepat direspons,’’ ungkapnya. (edi/c14/hud)