Cari Ide Terobosan Paling Kreatif
Hari Ini 20 Tim Ikut Green Camp
SIDOARJO – Para peserta Zero Waste yang lolos 20 tim terbaik pasti semakin deg-degan. Hari ini mereka berangkat menuju Inna Tretes Hotel, Pasuruan, untuk mengikuti green camp selama dua hari. Di sana mereka bakal melakukan berbagai kegiatan yang tentunya masih berkaitan dengan edukasi dan aksi menuju Sidoarjo bebas sampah 2018. Acaranya dikemas secara fun oleh Tim Zero Waste Jawa Pos.
Proses untuk sampai ke tahap green camp tidak mudah. Sebelumnya, seluruh peserta harus rajin ikut trash mob dan mengirimkan foto aksi peduli sampah tim mereka. Selain itu, mereka harus melewati tahap penilaian secara ketat saat penyaringan dari 50 besar ke 20 besar. Yakni, melalui jumlah like terbanyak di Instagram atas foto aksi. Plus ujian tulis setelah diajak berkunjung ke beberapa tempat pengolahan sampah yang dibina Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Sidoarjo.
Nah, tulisan-tulisan dari tim yang masuk 50 besar itu dinilai tim dari DKP. Anggotanya terdiri atas Ketua Tim Sosialisasi (Timsos) DKP Budi Santoso, anggota Timsos DKP Marijati, dan Kepala Seksi Pengelolaan Sampah DKP Suharsono. Penilaian ujian tulis dari tiga juri DKP tersebut diakumulasi dengan jumlah like di Instagram @zerowastesda. Hasilnya, 20 tim berangkat ke green camp hari ini.
Suharsono mengatakan, dalam menilai, timnya memperhatikan beberapa aspek. Salah satunya penjelasan detail tentang bagaimana proses kegiatan yang mereka lakukan. Juga, penggambaran hasil pengamatan di beberapa lokasi pengolahan sampah yang dikunjungi pada 8 Oktober lalu.
Ada empat tempat yang dikunjungi tim-tim itu secara berurutan. Yakni, Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Desa Banjarbendo, Rumah Kompos Puri, Instalasi Pengo- lahan Lumpur Tinja (IPLT) Griyo Mulyo, dan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Desa Kupang, Kecamatan Jabon.
’’Menuliskannya juga harus dengan alur cerita yang apik supaya pembaca bisa seolah ikut berada di sana. Tidak melompat-lompat,’’ papar Suharsono kemarin (21/10). Paparan harus runtut sekaligus menunjukkan sejauh mana setiap tim memahami penjelasan narasumber di lapangan.
Aspek penilaian yang terpenting adalah apa terobosan ide dan kreativitas dari para peserta sebagai masukan bagi DKP. ’’Intinya harus berorientasi ke perwujudan Sidoarjo nol sampah yang ramah lingkungan,’’ tegasnya.
Menurut dia, banyak ide yang menarik dari tim peserta. Misalnya, ada yang ingin menggalakkan gerakan pilah sampah di rumah. ’’Mereka ingin Sidoarjo tahun depan benarbenar bisa merealisasikan empat bak sampah buat tiap rumah,’’ kata Suharsono memcontohkan salah satu terbaik.
Ada pula tim yang menyoroti pengolahan sampah di IPLT dan TPA agar bisa diproyeksikan menjadi bahan bakar gas dan listrik. Salah satu yang menjadi jagoan Suharsono adalah ide pembinaan tim peserta Zero Waste sebagai kader lingkungan DKP. Dengan begitu, setelah Zero Waste season 1 berakhir, bakal ada yang namanya Alumni Zero Waste Season 1.
Suharsono sangat menyambut baik ide tersebut. ’’Memang itu harapan kami mengadakan Zero Waste. Mereka bisa menjadi kader yang peka terhadap lingkungan dan memberdayakan masyarakat sekitar,’’ jelasnya.
Dia berharap para kader jebolan Zero Waste bisa lebih aktif, kreatif, dan kritis dalam menghadapi kondisi Sidoarjo yang masih punya banyak PR soal pengolahan sampah. Harus berani mengkritisi kondisi yang tidak selayaknya. ’’Kami sangat berharap peserta yang datang dari berbagai latar belakang sosial tersebut bisa jadi ujung tombak Sidoarjo bebas sampah 2018 nanti,’’ papar Suharsono. (via/c15/pri)