Jawa Pos

Berjuang Incar Sepuluh Besar

-

BERBAGAI persiapan sudah dilakukan tim yang terpilih mengikuti green camp di Inna Tretes Hotel, Pasuruan. Mereka siap berjuang untuk lolos ke tahap 10 besar. Ada yang memperkaya referensi dengan membaca buku tentang lingkungan. Termasuk memanfaatk­an kecanggiha­n internet untuk mengasah penguasaan materi terkait dengan pengolahan sampah.

Misalnya, yang dilakukan Aninda Violin Biru dan timnya, Earth Hour. Perempuan 22 tahun yang bekerja sebagai pegawai swasta tersebut hari ini berangkat dengan tiga anggota lainnya. ’’Sempat ketemuan (koordinasi, Red). Terus kami targetkan seluruh anggota harus membaca referensi sebanyak-banyaknya soal pengolahan sampah,’’ ujarnya.

Mereka juga terus berusaha memperkuat argumentas­i soal terobosan ide yang ditulis timnya. Yakni, pengolahan sampah basah. ’’Mulai sekarang tiap rumah itu setidaknya harus memilah sampah basahnya. Kalau sampah kering cenderung mudah dikelola,’’ kata Aninda. Tim Earth Haour berharap semakin banyak komposter di lingkungan permukiman warga.

Persiapan serius juga dilakukan tim dari SMA Hang Tuah 2 Sidoarjo. Kinanti Pramita Ningrum menyatakan, timnya sangat menjaga kondisi fisik agar tetap prima. Apalagi, nanti ada outbond dan tes tulis lagi. ’’Kalau nggak fit, nggak bisa mikir,’’ jelasnya.

Ide yang diusung kelompokny­a adalah daur ulang sampah plastik. ’’Kami melihat banyak majalah dan browsing di internet soal modelmodel barang daur ulang biar modelnya nggak itu-itu saja,’’ cerita Kinanti.

Sebagai tim Zero Waste, dia dan anggota lain kerap mengingatk­an warga sekolahnya agar membuang sampah di tempat yang benar. ’’Kalau sampah kering, ya dibuang di bak sampah warna kuning,’’ tuturnya. Kinanti mengaku sangat bersyukur timnya bisa lolos ke 20 besar. Dia berharap bisa lolos masuk 10 besar. ’’Agak nervous (gugup, Red),’’ ungkapnya, lantas tersenyum.

Salah satu tim dari SMAN 2 Sidoarjo yang diketuai Faris Hifzhani Anwar pun tidak mau kalah. Bahkan, mereka menggali referensi tentang pengolahan sampah dari guru-guru biologi di sekolah. ’’Kami sempatkan diskusi kecilkecil­an sama tim dan guru biologi kami,’’ kata Faris. Apa yang akan membuat timnya menarik? ’’ Tim kami punya bule,’’ jawabnya, lantas tertawa lepas.

Salah seorang anggota mereka, Drew Norman Anwar, memang keturunan Jerman. Timnya sudah menyiapkan kejutan saat green camp. ’’Kami sudah siapkan nanti dia didandanin apa,’’ ujarnya. ’’Kami optimistis menang tiga besar!’’ terang Faris. (via/c20/pri)

 ?? CHANDRA SATWIKA/JAWA POS ?? DIOLAH AGAR LEBIH BERMANFAAT: Peserta 50 besar Sidoarjo Zero Waste mempelajar­i cara kerja alat pembuat kompos di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Desa Banjarbend­o, Sidoarjo, pada 8 Oktober lalu.
CHANDRA SATWIKA/JAWA POS DIOLAH AGAR LEBIH BERMANFAAT: Peserta 50 besar Sidoarjo Zero Waste mempelajar­i cara kerja alat pembuat kompos di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Desa Banjarbend­o, Sidoarjo, pada 8 Oktober lalu.
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia