Pantau Bumil, Gandeng PKK
Untuk Turunkan AKI
GRESIK – Minimnya angka kematian ibu (AKI) menjadi salah satu barometer keberhasilan pembangunan sebuah wilayah. Dengan begitu, tingginya AKI akan menurunkan penilaian yang dicapai kota/kabupaten tersebut.
Berdasar data Dinas Kesehatan (Dinkes) Gresik, terdapat 19 ibu hamil (bumil) yang meninggal pada tahun lalu. Sementara itu, hingga Oktober tahun ini, ada 16 bumil yang meninggal serta 4.037 bumil yang masuk kategori risiko tinggi (risti).
Kepala Seksi Kesehatan Ibu Anak dan Keluarga Berencana Dinkes Gresik dr Ummi Khoiroh menyatakan, penyebab utama kematian ibu adalah pendarahan. Mengalami hipertensi pada masa kehamilan (preeklampsia) juga menjadi pemicu kematian ibu. ’’Dua hal tersebut merupakan penyebab utama kematian ibu,’’ jelasnya.
Selama ini, lanjut Ummi, ada instrumen sebagai alat bantu kontrol. Tujuannya, mengetahui tingkat risiko kematian ibu. ’’Ada skornya. Jika lebih dari enam, itu berarti masuk kategori berisiko tinggi dan harus didampingi secara intens,’’ katanya.
Karena itu, dinkes mengerahkan dua ribu kader kesehatan dan 558 bidan ke posyandu. Jika ada bumil yang tidak memeriksakan diri, bidan wajib mendatangi rumahnya. ’’Bidan harus mengetahui setiap bumil baru di wilayah kerjanya,’’ tegasnya.
Ummi mengakui, pemantauan yang dilakukan para bidan memang belum menjangkau seluruh bumil. Bumil yang tidak mau melapor jiwa Tahun 2015 ibu hamil jiwa* Tahun Tahun 2015 2016 Jumlah Ibu Hamil yang Berisiko Tinggi: Tahun 2015
ibu hamil* *Jumlah tersebut terhitung mulai Januari sampai Oktober atau memeriksakan diri kepada bidan menjadi salah satu kendala. ”Biasanya berawal dari kasus hamil di luar nikah. Mereka malu melapor atau memeriksakan diri ke bidan,’’ ungkapnya.
Karena itu, pihaknya sengaja menggandeng tim penggerak (TP) PKK. Tujuannya, memaksimalkan pemantauan bumil risti yang tidak terjangkau bidan. ’’Program dasawisma TP PKK bisa mendukung pemantauan bumil risti,’’ ujarnya.
Sebelumnya, dinkes menggandeng karang taruna untuk memantau kondisi bumil risti. Diharapkan, AKI bisa semakin ditekan. ’’Semakin dini diketahui, bumil risti bisa diselamatkan,’’ tutur Ummi. (adi/c5/ai)