Drama Penalti Loloskan SMA Negeri 4 Sidoarjo
Lawan SMA Negeri 1 Gedangan di Final Sepak Bola
SIDOARJO – SMAN 4 Sidoarjo dan SMAN 1 Gedangan akhirnya merebut tiket final cabang olahraga (cabor) sepak bola di Sidoarjo School Games (SSG) 2016. Partai puncak berlangsung bulan depan. Kedua tim menumbangkan lawanlawannya pada babak semifinal di Stadion Jenggolo kemarin.
Semifinal pertama dimulai pukul 07.30 dengan SMAN 1 Wonoayu versus SMAN 4 Sidoarjo. Keduanya memiliki kekuatan yang berimbang. Ball position mereka sama. SMAN 1 Wonoayu (Smaniwa) dan SMAN 4 Sidoarjo saling beradu serangan. Babak pertama berakhir, tapi belum ada tim yang melesakkan gol ke gawang lawan. ”Sama bagusnya tadi.
Ball position 50:50 lah,” ujar Muhammad Shokheh, pengawas pertandingan.
Babak kedua tak jauh berbeda. Kedua tim berusaha keras mencetak gol. Namun, hujan deras menurunkan tensi permainan. Hingga wasit Farid meniup peluit panjang, belum ada tim yang mencetak gol. Pertandingan pun dilanjutkan dengan tendangan penalti.
Eksekutor pertama adalah pemain Smaniwa bernomor punggung 17, Andri. Tendangan Andri ditepis penjaga gawang SMAN 4 Sidoarjo, Nur Bintang. Namun, wasit meminta Andri mengulang tendangan dan mengganjar Nur dengan kartu kuning. Sebab, kiper SMAN 4 Sidoarjo itu mencuri start sebelum wasit meniup peluit. Tendangan pun diulang dan Andri berhasil menyasarkan gol.
SMAN 4 Sidoarjo membalas gol melalui tendangan Yufianto. Selanjutnya, giliran pemain Smaniwa bernomor punggung sebelas, Lintang, yang menendang. Sayang, penendang kedua tersebut gagal mengeksekusi penalti. Tendangan berikutnya dari Sandi asal SMAN 4 Sidoarjo berbuah gol.
Tak mau kalah, tendangan Jossa dan Imam dari Smaniwa berhasil membuahkan gol. Penendang ketiga dan keempat dari SMAN 4 Sidoarjo, Arya dan Kafid, juga gagal dibendung kiper Smaniwa. Kedudukan menjadi 4-3 untuk SMAN 4 Sidoarjo.
Penendang terakhir dari Smaniwa, Yusuf, gagal mengeksekusi bola. Kegagalan itu membuat Smaniwa harus merelakan SMAN 4 Sidoarjo untuk melaju ke babak final. ”Kami tetap semangat, jadi pelajaran tersendiri. Kami siap merebut posisi ketiga,” tutur Ahmad Budi Utomo, pelatih Smaniwa. Kapten tim SMAN 4 Sidoarjo Sandi Satriya menyebutkan, Smaniwa adalah lawan yang cukup berat. Namun, timnya berhasil mengimbangi permainan dengan formasi 4-3-3 dan terus menekan lawan. ”Kami juga sering berlatih untuk penalti. Jadi, kami sudah siap,” ucap siswa kelas XI IPS-4 tersebut. Sementara itu, SMAN 1 Gedangan lolos ke babak final setelah mengalahkan SMA PGRI 1 Sidoarjo dengan skor 2-0. ”Kami bertahan dengan strategi ini. Pres
sing terus dan kami yakin menang,” kata Juli Prasetyo, pelatih SMAN 4 Sidoarjo. Juventus Eko Santoso, kapten SMAN 1 Gedangan, juga optimistis menjadi juara. Siswa kelas XI IPS tersebut mengaku sudah menyiapkan strategi untuk bermain pada final mendatang. Strategi itu tak jauh berbeda dengan pola permainan timnya dalam pertandingan kemarin. ”Formasi 3-5-2 dan bermain total. Perkuat latihan fisik, jagajaga kalau membutuhkan stamina lebih. Misalnya, bermain saat hujan,” ungkap murid yang akrab disapa Juven tersebut. Dia mengaku kerap berlatih saat hujan agar timnya terbiasa bermain dengan kondisi apa pun. Fisiknya juga bisa lebih terlatih. Senada dengan Juven, pelatih SMAN 1 Gedangan Saga Baydarus mengaku akan bermain total saat final. ”Pada pertandingan semifinal ini, kami coba memainkan semua pemain, termasuk pemain cadangan, agar semua merasakan. Jadi persiapan untuk final juga,” jelasnya. Sementara itu, kapten tim SMA PGRI 1 Sidoarjo Mohammad Novy Setyawan mengakui keunggulan SMAN 1 Gedangan. Secara materi, timnya memang kalah. Namun, semangatnya tak boleh kalah. Dalam pertandingan selanjutnya, timnya akan bermain total. ”Yang penting bermain bagus,” ucap siswa kelas XII MIPA-2 tersebut. ( uzi/c18/dio)