Saham Tambang Topang Bursa
JAKARTA – Saham sektor pertambangan menjadi penopang indeks harga saham gabungan (IHSG). Potensi kenaikan harga komoditas, terutama emas, mendorong investor menaruh harapan pada sektor yang sempat terperosok tersebut.
Indeks saham sektor pertambangan pada perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) kemarin ditutup menguat 23,67 poin (1,77 persen) ke level 1.362,21. Sektor mining menghijau bersama sektor finance yang menguat 2,63 poin (0,33 persen) ke level 808,99.
Sebaliknya, delapan indeks saham sektor lainnya ditutup di zona merah dan membuat IHSG turun 10,552 poin ( 0,195 persen) ke level 5.405,455. Secara year to date, saham sektor pertambangan meraih kenaikan tertinggi 67,95 persen. Pencapaian itu jauh meninggalkan pertumbuhan IHSG 17,69 persen dan menjadi indeks saham dengan kenaikan tertinggi di dunia.
Vice President Research and Analysis Valbury Asia Securities Nico Omer Jonckheere menyatakan, saham sektor pertambangan menjadi penahan agar IHSG tidak longsor terlalu dalam saat pasar terkoreksi. Sebaliknya, mining menjadi pendorong saat IHSG menguat. ’’Momentumnya (pasar saham, Red) memang melemah. Tanpa saham tambang, sejujurnya sudah turun (lebih dalam, Red),’’ ujarnya kemarin (2/11).
Nico menilai belum ada informasi yang bisa menjadi insentif bagi sentimen di pasar. Sebaliknya, ada kekhawatiran dari terpilihnya Donald Trump sebagai presiden pada pemilu di AS dan demonstrasi 4 November. ’’Kami lihat pemerintah berupaya (demonstrasi, Red) tetap terjaga. Itu saja harapan kami,’’ ucapnya.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal ketiga 2016 diprediksi sedikit turun jika dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. Pada kuartal keempat, pertumbuhan ekonomi pun diproyeksi belum banyak perbaikan. ’’Apalagi, kemungkinan besar bursa saham AS bulan depan anjlok. Hati-hati, jangan serakah,’’ sarannya.
Bila ingin masuk ke bursa, Nico menyarankan saham pertambangan, terutama produsen emas dengan perspektif jangka menengah. Jika Trump terpilih sebagai presiden, komoditas emas diprediksi melonjak. ’’Saham emas paling favorit dalam lima tahun,’’ jelasnya.
Kinerja PT Bumi Resources Tbk (BUMI) beserta harga sahamnya turut memperlihatkan potensi perbaikan saham-saham komoditas. (gen/c22/noe)