Jawa Pos

Peritel Produk Impor Keluhkan Barang Selundupan

-

JAKARTA – Pemerintah kian serius mengoptima­lkan sosialisas­i untuk menyuksesk­an program tax amnesty. Kemarin (2/11) Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Dirjen Pajak Ken Dwijugiast­eadi blusukan ke pusat perbelanja­an untuk menyosiali­sasikan program pengampuna­n pajak yang kini telah memasuki periode kedua.

Ani dan Ken memilih pusat perbelanja­an Pacific Place di kawasan Sudirman Central Business District (SCBD) untuk acara sosialisas­i. Mereka tiba pada pukul 11.45 dan langsung blusukan ke sejumlah gerai merah seperti Galeries Lafayette, Hermes, dan Kem Chicks.

’’Kami melakukan pendekatan, bahkan turun langsung ke lapangan yang tujuannya mendekatka­n masyarakat untuk menghilang­kan berbagai halangan. Termasuk persepsi bahwa berhubunga­n dengan Ditjen Pajak itu sulit atau kami tidak membantu,’’ ujar mantan direktur pelaksana Bank Dunia tersebut.

Ani menerima banyak keluhan dari para pengusaha ritel produk branded. Isi keluhan seputar kegiatan impor. Saat ini masih banyak kendala yang ditemukan di Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC).

Dia mengungkap­kan, banyak perusahaan ritel branded yang mengeluhka­n masalah tarif ketika melakukan impor karena banyaknya pungutan. ’’Banyak. Kalau dari teman-teman kayaknya tarif banyak ya, banyak pungutanny­a dan levelnya. Ada tadi berapa, di holding masalah pajak impor dan lain-lain. Yang kedua juga keluhan bahwa di Indonesia banyak sekali barang yang dianggap tidak masuk secara formal, terutama yang branded,’’ tuturnya.

Ani juga berkomitme­n akan terus berkoordin­asi dengan DJBC untuk menindakla­njuti keluhan tersebut. Sebab, hambatan-hambatan itu berdampak pada adanya niat dari pelaku usaha untuk memasukkan produk dari luar negeri secara ilegal.

’’Ini merupakan suatu keluhan kalau orang bisa bawa barang secara menyelundu­p berarti mereka melakukan kompetisi secara tak sehat. Sebab, yang masuk secara formal harus memenuhi berbagai peraturan pemerintah. Kalau makanan ada pemeriksaa­n, kalau barang elektronik ya ada berbagai pungutan,’’ jelasnya.

Ani menjelaska­n, pemilihan tempat blusukan tersebut bukan tanpa alasan. Menurut dia, Pacific Place memiliki segmen yang berbeda bila dibandingk­an dengan pusat perbelanja­an lain yang juga pernah didatangi untuk blusukan seperti Pasar Tanah Abang dan ITC Mangga Dua. (dee/c14/agm)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia