Trump Imbau Para Pemilih Dini Ubah Suara
EAU CLAIRE – Kampanye calon presiden (capres) Amerika Serikat (AS) mendekati masa akhir. Hari pemungutan suara yang sudah di depan mata membuat Donald Trump berani bermanuver di kawasan biru alias kantongkantong Partai Demokrat. Sementara itu, Hillary Clinton kembali mendapat suntikan dukungan dari Presiden Barack Obama.
Negara Bagian Wisconsin memang tidak sama dengan yang lain. Di negara bagian yang dikenal sebagai produsen keju terbesar Negeri Paman Sam tersebut, para pemilih boleh mengubah suara mereka. Aturan itu berlaku bagi para pemilih yang ikut early voting alias pemungutan suara dini. Para pemilih dewasa punya hak untuk mengubah pilihan awal yang sudah mereka serahkan. Batas perubahan itu Kamis (3/11), sedangkan batas untuk Minnesota adalah Senin (1/11).
Aturan tersebut dimanfaatkan Trump untuk mendulang dukungan. Selasa malam waktu setempat (1/11), capres Partai Republik itu mengimbau masyarakat Wisconsin untuk menggunakan hak istimewa tersebut.
’’Ini pesan bagi massa Demokrat yang telanjur memberikan suara untuk Hillary Clinton dan ingin mengubahnya. Anda bisa melakukannya di Wisconsin,’’ katanya di depan warga Eau Claire, Wisconsin.
Merujuk pada skandal surat elektronik (surel) Clinton, Trump menyatakan bahwa capres Demokrat tersebut bukan sosok presiden ideal. Publikasi FBI tentang temuan baru surel dari server pribadi Clinton membuat Trump lebih leluasa menudingkan banyak hal buruk terhadap rivalnya. Mulai korup hingga kriminal. ’’Jika Anda merasa telah membuat kesalahan, ubahlah pilihan Anda menjadi Donald Trump,’’ tegasnya.
Selain Wisconsin dan Minnesota, hak untuk mengubah pilihan dimiliki para pemilih di Michigan dan Pennsylvania. Berbeda dengan Wisconsin dan Minnesota, penduduk Michigan dan Pennsylvania yang bisa mengubah suara mereka hanyalah yang memilih dengan metode absentee ballot. Dalam metode itu, para pemilih memberikan suara dari jarak jauh. Sebab, Michigan dan Pennsylvania tak mengenal early voting.
Jika warga Wisconsin dan Minnesota punya waktu sampai H-7 untuk berubah pikiran, tidak demikian halnya dengan penduduk Michigan dan Pennsylvania. Mereka yang sudah memilih dengan metode absentee ballot hanya bisa mengubah pilihan pada hari H. Artinya, mereka harus datang langsung ke tempat pemungutan suara (TPS) dan mengubah pilihan sebelumnya.
Hingga kemarin (2/11), sedikitnya 24 juta penduduk AS dari 38 negara bagian sudah memberikan suara mereka. Hasil jajak pendapat masih menempatkan Clinton pada peringkat teratas. Namun, secara nasional, dukungannya melemah. Sebaliknya, dukungan untuk Trump bertambah. Fluktuatifnya angka dukungan membuat pasar tak mau ambil risiko. Sejauh ini, para pemilik usaha memilih untuk menunggu hasil pilpres. (AFP/AP/Reuters/CNN/BBC/hep/c5/any)