Jawa Pos

Lagi, Kapal TKI Ilegal Karam

Negara Gagal Lindungi, 18 Tewas, 44 Hilang

-

JAKARTA – Praktik pengiriman tenaga kerja Indonesia (TKI) ilegal kembali membawa korban. Speed

boat yang mengangkut TKI ilegal dari Johor, Malaysia, karam di perairan Tanjung Bemban, Batu Besar, Batam. Akibatnya, 18 orang ditemukan meninggal dan 44 lainnya masih hilang kemarin (2/11).

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggula­ngan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menuturkan, upaya evakuasi masih terus dilakukan. Hingga Rabu (2/11) pukul 18.00 WIB, dari 101 orang di kapal, 57 orang berhasil ditemukan dalam kondisi selamat dan meninggal. Sedangkan nasib penumpang sisanya, 44 orang, belum diketahui.

”Korban yang ditemukan terdiri atas 18 orang meninggal dunia dan 39 orang selamat,” tuturnya di Jakarta kemarin.

Masalah data itu, papar dia, sempat simpang siur. Awalnya, disebutkan penumpang hanya 87 orang. Namun, setelah mendapat informasi dari saksi, ternyata jumlah TKI yang berangkat 98 orang bersama 3 anak buah kapal (ABK). Tidak adanya manifes penumpang kapal dikeluhkan sebagai penyebab sulitnya pendataan.

”Saat ini para korban selamat dibawa ke posko di Tanjung Bemban, Batu Besar, Kota Batam,” katanya.

Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolonga­n (BNPP) F.H.B. Soelistyo menyampaik­an, pencarian korban telah dihentikan sementara pada Rabu malam dan kembali dilakukan pagi ini (3/11). Pencarian korban terkendala arus besar di sekitar lokasi.

Dia menjelaska­n, proses itu melibatkan banyak unsur. Mulai Lanal Batam, Kantor SAR Batam, Polres Barelang, polair, hingga BPBD Provinsi Kepri plus dibantu nelayan. Tim gabungan terus menyisir sekitar lokasi kejadian. ”Kami juga terjunkan tiga helikopter milik BNPP dan polda untuk melakukan evakuasi,” terang dia.

Kejadian nahas itu terungkap dari laporan warga Batu Besar, Nongsa, Batam. Kepala Seksi Kedarurata­n BPBD Kepulauan Riau Hardin Nafiih menuturkan, pihaknya mendapat laporan dari warga bahwa telah ditemukan beberapa orang di bibir pantai. Para korban tersebut sampai di perkampung­an warga sekitar pukul 06.00 WIB.

”Dari korban selamat, akhirnya diketahui ada korban lain dalam peristiwa nahas tersebut. Kami tindak lanjuti,” ungkapnya.

Menurut dia, dari penuturan korban, speedboat yang mengangkut para TKI ilegal itu berangkat pada pukul 03.40 dari Johor. Sekitar pukul 05.00 WIB, speedboat melintasi di perairan Tanjung Bemban dan diterjang badai karena cuaca buruk. Malang, speedboat langsung terbalik dan tenggelam. Karena gelombang tinggi, akhirnya para korban terbawa arus hingga perkampung­an. ”Pencarian dilanjutka­n besok (hari ini, Red). Spot akan diperluas, disesuaika­n dengan arah arus,” paparnya.

Sementara itu, Juru Bicara Badan Nasional Penempatan dan Perlin- dungan TKI (BNP2TKI) Servulus Bobo Riti mengatakan bahwa pihaknya telah berkoordin­asi dengan otoritas setempat untuk menindakla­njuti kasus tersebut. Menurut laporan yang diterima, kapal yang melewati jalur tikus itu mengangkut TKI nonprosedu­ral dari Malaysia.

”Di catatan kami, ada 94 penumpang yang dibawa. Sebanyak 93 penumpang dewasa dan 1 penumpang anak. Mereka memang menjadi tanggung jawab pemerintah Indonesia karena sudah masuk wilayah NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia, Red),” ungkapnya. (mia/bil/c11/ang)

 ?? FOTO-FOTO: REZZA HERDIYANTO/BATAM POS/JPG ?? NAHAS: Petugas mengevakua­si barang-barang TKI ilegal yang tenggelam di perairan Tanjung Bemban, Nongsa, kemarin (2/11). Foto kanan, TKI yang selamat langsung diidentifi­kasi petugas di posko evakuasi korban kapal tenggelam.
FOTO-FOTO: REZZA HERDIYANTO/BATAM POS/JPG NAHAS: Petugas mengevakua­si barang-barang TKI ilegal yang tenggelam di perairan Tanjung Bemban, Nongsa, kemarin (2/11). Foto kanan, TKI yang selamat langsung diidentifi­kasi petugas di posko evakuasi korban kapal tenggelam.
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia