Bonus Atlet Olimpiade dan Paralympic Cair
JAKARTA – Janji pemerintah memberikan bonus kepada peraih medali Olimpiade dan Paralympic Rio 2016 terealisasi kemarin. Kementerian Pemuda dan Olahraga, mewakili pemerintah pusat, menyerahkan secara simbolis di Gedung PP POPKI, Cibubur.
Lima atlet dan empat pelatih memperoleh bonus dari pemerintah. Mereka adalah peraih emas ganda campuran bulu tangkis Tontowi Ahmad/ Liliyana Natsir serta dua lifter peraih perak, Eko Yuli Irawan dan Sri Wahyuni Agustiani. Satu nama lainnya adalah Ni Nengah Widiasih, atlet angkat berat yang mendapatkan perunggu di Paralympic.
Owi/Butet masing-masing berhak atas uang tunai Rp 5 miliar sebagai ganjaran medali emas. Eko dan Sri Wahyuni mengantongi Rp 2 miliar karena jasa mendapatkan perak. Sementara itu, Nin Nengah mendapatkan Rp 1 miliar sebagai bonus perunggu Paralympic.
Selain lima atlet tersebut, ada empat pelatih yang berhak diapresiasi. Mereka adalah Richard Mainaky ( bulu tangkis), Dirdja Wihardja dan Supeni (angkat besi), serta Koni Ruswanto (angkat berat).
Richard mendapatkan Rp 2 miliar. Dirdja ( pelatih Eko) dan Supeni ( pelatih Sri Wahyuni) masing- masing memperoleh Rp 800 juta. Sedangkan Koni berhak atas bo- nus senilai Rp 400 juta.
’’ Tugas kami sudah selesai. Memberikan apresiasi yang sudah seharusnya diberikan pemerintah. Selanjutnya, tugas Sampean untuk mempertahankan prestasi tersebut,’’ kata Menpora Imam Nahrawi dalam acara kemarin. Imam menyatakan sangat bangga atas apa yang dicapai para atlet Indonesia di Olimpiade dan Paralympic tahun ini.
Kesejahteraan atlet Indonesia memang mendapat perhatian sangat besar. Apalagi, para peraih medali di Olimpiade memperoleh tunjangan masa tua. Terhitung sejak Olimpiade Seoul 1988, atlet Indonesia peraih medali mendapatkan Rp 20 juta per bulan untuk emas, Rp 15 juta (perak), dan Rp 10 juta (perunggu).
’’ Tentu bagi kami, ini jelas memberikan semangat tersendiri dalam berprestasi,’’ ujar Owi –panggilan Tontowi Ahmad– kepada Jawa Pos.
Menurut dia, sejumlah pebulu tangkis junior di pelatnas Cipayung juga sangat bersemangat agar ketularan mendapat guyuran bonus dari pemerintah. ’’Sebagian besar adik-adik junior saya di Cipayung memperlihatkan semangat tinggi dalam berlatih,’’ kata Owi.
Pada ajang Asian Games 2018, pemerintah juga berusaha meningkatkan nominal bonus. Sementara itu, untuk fasilitas atlet, Kemenpora telah menyiapkan olympic center di Cibubur. Lokasi tersebut digunakan untuk latihan sejumlah cabor. Tepatnya sebelum Asian Games 2018. (nap/c19/nur)