Aspek Positif dan Regenerasi Harus Dilanjutkan
JAKARTA – Wiranto akan menjadi nakhoda baru buat PP PBSI empat tahun ke depan. Pria yang juga menjabat Menkopolhukam itu kini dihadapkan pada tugas besar untuk merawat dan meningkatkan prestasi bulu tangkis Indonesia. Salah satu caranya, mempertahankan sejumlah posisi penting di Pelatnas Cipayung. Situasi tersebut menjadi penting jika melihat prestasi bulu tangkis Indonesia pada 2012. Gagal mendapatkan medali di Olimpiade London 2012 menjadi pukulan telak buat PP PBSI yang sebelumnya memiliki tradisi mempersembahkan medali emas. Menilik hal itu, ada baiknya kalau tim formatur memperhatikan para pengurus lama yang mempunyai peran vital mengembalikan kejayaan Indonesia. Antara lain, Kabidbinpres PP PBSI Rexy Mainaky. Menurut Ketua Pengprov PBSI Lampung Abdullah Fadri Auli, pengurus lama memang harus diperhatikan. ’’Namun, semua kembali kepada tim formatur dan Pak Wiranto,’’ ucapnya. Salah satu langkah berani yang diambil pengurus PP PBSI sebelumnya, termasuk Rexy, adalah memangkas generasi tunggal putra di Pelatnas Cipayung. Saat ini tunggal putra pelatnas bermateri para pebulu tangkis muda dengan usia kurang dari 22 tahun. Meski belum membuahkan hasil, nama-nama seperti Jonatan Christie, Anthony Sinisuka Ginting, dan Ihsan Maulana Mustofa memiliki prospek yang menjanjikan.
Sementara itu, pasangan ganda campuran Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, berterima kasih kepada kepengurusan PBSI sebelumnya. Menurut keduanya, Gita Wirjawan dan timnya memberikan nuansa berbeda saat menjabat empat tahun lalu.
’’Salah satunya, berkaitan dengan kesejahteraan atlet,’’ kata Butet, sapaan Liliyana. Puncaknya, saat keduanya meraih medali emas di ajang Oimpiade Rio 2016. Keduanya mendapatkan bonus tambahan masing-masing Rp 1 Miliar dari PP PBSI.
’’Saya kira kebijakan yang sudah ada harus diteruskan. Tentu, harapannya, bisa membawa prestasi lagi buat Indonesia,’’ ungkap Owi, panggilan Tontowi. Sejumlah terobosan pengurus PP PBSI yang lama juga berkaitan dengan sponsor pribadi setiap pebulu tangkis.
Penghuni pelatnas diberi kebebasan untuk bekerja sama dengan apparel mana pun yang bisa memberikan kontribusi maksimal sesuai prestasi yang bersangkutan. Situasi itu cukup signifikan mendukung para pebulu tangkis Indonesia untuk mencapai prestasi terbaik pada tiap turnamen yang diikuti.
Terpisah, Rexy berharap kerja keras pengurus sebelumnya harus dilanjutkan. Terutama terkait regenerasi. Dia menilai, generasi Jonatan dkk itulah yang akan memegang tanggung jawab di masa mendatang. ‘’Jangan sampai tugas ini menjadi tekanan dan beban,’’ tutur Rexy.
Menurut dia, mengembalikan kejayaan memang bukan tugas PP PBSI dan pelatnas saja. Apalagi, dia menyadari, kontraknya beserta para pelatih lain di Pelatnas juga bisa sewaktu-waktu diputus atau mereka tak dibutuhkan lagi. Sehingga, dia menilai, pengurus baru harus bisa menggerakkan seluruh lapisan untuk mendukung bulu tangkis Indonesia. ”Semua insan bulutangkis, termasuk orang tua dan pelatih juga harus dilibatkan,” tutur Rexy. (nap/c20/ady)