Jawa Pos

Empat ABK Belum Berhasil Ditemukan

-

GRESIK – Pencarian empat anak buah kapal (ABK) general cargo Dewaruci Perkasa belum membuahkan hasil. Mereka adalah Andre Saragih, 20, mahasiswa Akademi Maritim Cirebon (AMC); Andri, asal Sumatera Barat; Laodi Deoleo; dan Pendi. Padahal, aparat sudah mengerahka­n lima kapal dan empat penyelam untuk mencari di sekitar 4 mil dari Pelabuhan Khusus PT Semen Indonesia kemarin (2/11)

Sekitar pukul 08.00 kapal patroli X-1029 meninggalk­an dermaga Pelabuhan Gresik. Kapolres Gresik AKBP Adex Yudiswan memimpin pencarian di lokasi tenggelamn­ya kapal tersebut. Tim langsung menuju koordinat lokasi yang ditandai dengan sebuah benda terapung.

Sejumlah kapal milik Badan SAR Nasional (Basarnas), Polair Polda Jatim, serta Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) Gresik juga berada di lokasi. Lima kapal menyisir kawasan itu. Empat penyelam dari Polda Jatim dan Polair Polres Gresik bergantian menyelam. Dua penyelam Polair Polres Gresik yang kali pertama terjun ke laut adalah Aiptu M. Subagio dan Brigadir Khoirul Abidin.

Saat itu cuaca benderang. Ketinggian ombak hanya 0,2 meter. Namun, arus laut di kedalaman 35 meter begitu kuat. ”Menyentuh bangkai kapal sangat sulit. Bergoyang dan berubah arah terus. Gelap juga,” ucap Subagio. Dua penyelam andalan Polair Polres Gresik itu kemudian naik ke permukaan.

Selanjutny­a, giliran dua personel Polair Polda Jatim, yakni Brigadir Basori dan Brigadir Slemet Hariyono, yang menyelam. Instruktur Polair Polda Jatim Ari Rafael terus mengomando dua anggotanya yang menyelam.

Kondisi dasar laut sedang tidak bersahabat. Arus yang begitu kuat nyaris membuat Basori celaka. Tubuhnya terseret arus. Kepalanya membentur balingbali­ng kapal kargo Vertikal. Kapal tersebut tenggelam di dekat lokasi bangkai Dewaruci Perkasa.

Tubuh Basori terseret arus sejauh 10 meter. ”Jarak pandang tidak lebih 1 meter karena keruh,” ungkap Basori setelah selamat dan naik ke kapal.

Arus dasar laut kuat dan kondisi air keruh membuat para penyelam sulit mencari empat awak kapal. Para korban diduga terperangk­ap dalam kapal berbobot 588 GT itu. Penyisiran laut juga belum membuahkan hasil menggembir­akan. Empat awak nahas itu masih misterius.

Kapolres Gresik AKBP Adex Yudiswan masih berkonsent­rasi mencari awak yang hilang itu. ”Besok (hari ini, Red) kembali dilanjutka­n lagi,” ucap alumnus Akpol 1996 tersebut.

Kapal general cargo Dewaruci Perkasa tenggelam ketika mencari tempat berlabuh. Bodi kapal yang mengangkut 1.000 ton semen dari Pelabuhan PT Semen Indonesia itu berlubang setelah membentur kapal Dholpin Nusantara. Nakhoda Arif Andi Prawiro tidak bisa menguasai laju kapalnya. Dewaruci Perkasa lalu membentur kapal Jaya Lestari. Akibat benturan kedua itu, posisi kapal melintang, kemudian miring, lalu tenggelam.

Hingga kemarin, atmosfer duka masih dirasakan civitas academica Akademi Maritim Cirebon (AMC). Tengok saja Juprianto, rekan Andre Saragih. Matanya masih sembap. Bibir mahasiswa AMC itu komat-kamit mengucap doa. ”Semoga Andre (Andre Saragih, Red) dan lainnya bisa selamat,” ujar dia sambil mengelap mata dengan lengannya

Ketika ditemui di kantor Polair Polres Gresik kemarin (2/11), mahasiswa semester VI AMC itu mengaku tidak bisa tidur semalaman. Dia masih terbayang wajah Andre, temannya yang menjadi korban tenggelamn­ya kapal ge

Dewaruci Perkasa. Saat kejadian, Jupri bersama Andre dan nakhoda Arif berada di anjungan kapal yang baru saja memuat 1.000 ton semen. Kapal berencana mencari tempat berlabuh sambil menunggu dokumen kapal sebelum melanjutka­n perjalanan menuju Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah (Kalteng).

Sekitar pukul 14.00 tiba-tiba terdengar kapal kemasukan air. Jupri menyambar pelampung. Andre terlihat turun. Diduga Andre turun untuk menyelamat­kan barang yang dibawa dalam kapal berbobot 588 GT tersebut. Kapal terus miring ke kiri. ”Lompat ke kanan tidak bisa. Saya akhirnya tenggelam bersama kapal,” ujarnya.

Kondisi darurat. Jupri langsung berusaha menyelamat­kan diri. Dia melepas pelampung, kemudian berenang mencari celah. Dia akhirnya bisa muncul ke permukaan dan selamat. ”Tapi, Andre sampai sekarang belum ditemukan,” katanya.

Andre dikenal sebagai mahasiswa yang periang. Karena itulah, Jupri pun akrab dengannya. ”Saya dan Andre sama-sama ujian praktik di sini (Dewaruci Perkasa, Red),” katanya. Sudah dua bulan Jupri dan Andre ikut kapal general cargo tersebut. Kali pertama mereka berlayar ke Ketapang, Kalimantan Barat. ”Sebenarnya saya dan Andre berencana pindah ke kapal lainnya. Biar lebih banyak pengalaman,” kata Jupri.

Kemarin delapan orang, dosen dan teman Andre, datang ke markas Polisi Air Polres Gresik. Mereka ingin mengetahui kondisi Jupri dan Andre. Namun, mereka hanya bisa bertemu Jupri. Rista Saragih, salah seorang dosen di AMC itu, terlihat beberapa kali memeluk Jupri. Dia terus memberikan semangat kepada Jupri. ”Semoga pencarian bisa menemukan Andre,” kata Rista. (yad/ai/c10/dos)

 ?? AHMAD KHUSAINI/JAWA POS ?? BELAJAR SEJARAH: Komunitas Love Suroboyo melihat peninggala­n bank di gedung Eks De Javasche atau Museum Bank Indonesia.
AHMAD KHUSAINI/JAWA POS BELAJAR SEJARAH: Komunitas Love Suroboyo melihat peninggala­n bank di gedung Eks De Javasche atau Museum Bank Indonesia.
 ?? DOK KELUARGA ?? Andre Saragih neral cargo
DOK KELUARGA Andre Saragih neral cargo

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia