Proyek Reservoir Masih Macet
SURABAYA – Proyek tandon air atau reservoir di Kelurahan Tambak Osowilangon mandek. Pagar halaman proyek tersebut digembok sejak PDAM memutus kerja sama dengan kontraktor pada Agustus lalu. PDAM beralasan kontraktor lemot. Sudah diberi tambahan waktu 50 hari, progres pengerjaan masih 35 persen.
Namun, hingga kemarin, PDAM belum melelang kontraktor pengganti. Padahal, reservoir itu menjadi solusi kurangnya pasokan air di daerah Tambak Osowilangon maupun Romokalisari.
Dari luar pagar, kontraktor terlihat masih menyelesaikan pembangunan gedung kantor untuk reservoir, sedangkan tangki air berkapasitas 3.000 meter kubik belum terlihat. Hanya fondasi tangki yang diselesaikan.
Salah seorang warga RT 3, RW 2, Kelurahan Tambak Osowilangon, Muhammad Yanto, menceritakan aliran air di kampungnya yang sering bermasalah. Bahkan, warga sempat menutup jalan lantaran air tidak keluar sama sekali pada akhir 2015. ’’Dua bulan terakhir ini air keluar, tapi pelan,’’ ujar Yanto saat ditemui di depan rumahnya.
Warga menikmati lancarnya air PDAM saat pemasangan awal. Sudah lama. Sejak 2003. Karena aliran kecil, kini warga memakai pompa air. Hal itu terpaksa dilakukan warga yang memiliki rumah berlantai dua atau lebih. ’’Kalau tidak dipompa, air tidak bisa naik,’’ lanjut tukang cukur rambut tersebut.
Sekretaris Perusahaan (Sekper) PDAM Surabaya Sayid Muhammad Iqbal menerangkan, pengerjaan reservoir Tambak Osowilangon merupakan proyek satu-satunya pada tahun ini. Namun, proyek itu tidak bisa selesai tahun ini. Pihaknya masih menghitung kembali sisa pengerjaan dan biaya yang akan dilelang lagi. ’’Pada 2017 dilanjutkan,’’ ujar pria yang tinggal di Sidoarjo itu.( sal/c5/oni)