Cari Potensi, lalu Kembangkan
KEPEDULIAN Liek Mustoko terhadap anak berkebutuhan khusus (ABK) sangat tinggi. Pria 65 tahun tersebut menjadi pendamping ABK sejak 38 tahun lalu. Saat itu usianya masih 27 tahun. Pak Lik –panggilan akrab Liek Mustoko– juga masih lajang. Dia memilih bergabung dengan komunitas Kesejahteraan Tunarungu Indonesia (Gerkatin) yang berpusat di Surabaya.
Alasan Pak Lik bergabung dengan Gerkatin adalah memulai ai dari diri sendiri sebelum mengajakak orang lain mendampingi ABK. BK. Sang adik, Mus Widodo, juga menyandang tunarungu. ”Duluu sering bikin sampai mengadakan ngadakan lomba olahraga untukuk ABK. Bolak-balik sana-sini buat cari dana,” kenangnya.
Pak Lik sangat rajin menendatangi penyuluhan inklusi.usi. Sedikit informasi yang ang ber kaitan de ngan inklusi klusi tidak dilewat kannya. Menurut Pak Lik, di ri nya harus arus ba nyak be lajar tentangng kehidupan ABK agar pendampingannya bisa maksimal.
Di luar dugaan, anak pertamanya, Nabilatul Fadila yang lahir pa- da 6 September 1998, menyandang tunarungu. Suami Tati Sri Rahayu tersebut baru mengetahuinya saat memeriksakan anak semata wayangnya itu ke dokter. Pada usia 3 tahun, Nabila belum bisa bicara. ”Dari situ, saya semakin fokus menjadi pendamping ABK. Apalagi, tepat tahun 1998, saya pensiun dari pekerjaan. Saya serahkan semua waktu untuk mereka,” tutur pria berperawakan kurus itu.
Sambil mendidik Nabila, Pak Lik mem me m bantb a nt u siapa pun yang ingin tentang ABK. Tak jarang d ia menjadi tempat curhat orang tua rekan anaknya. ”Ada yang cerita tentang anaknya yang autis. Saya berkali-kali harus meminta mereka bersabar. Kadang ada yang sampai geregetan dan memukul anak mereka,” ungkapnya. Bergaul dengan anak-anak inklusi, Pak Lik jadi semakin memahami mereka. Saat berbicara dengan mereka, dia mewanti-wanti tidak sampai mengucapkan kata ’’jangan”, ’’awas”, dan ”tidak boleh”. Sebab, perasaan anak-anak itu sangat sensitif. Mereka juga lebihle mudah belajar jika dicontohkan.dicontoh Kini Pak Lik lebih aktifak di komunitas peduli ABK did SMAN 1 Gedangan (Smanig) atau yang kerap disebut Berlian Berlian. Dia mencoba menanamkan kepadak para orang tua agar anak-anak tetap b berdaya saing tinggi tinggi. Apalagi, persai persaingan global sudah berlangsung.b ”Ayo dic dicari bersama potensi potensinya, kemudian dikembangd kan,” ajaknya kepada pendamp ping ABK. ( uzi/ c18/ dio)