Dorong Bentuk Koperasi Nelayan
GRESIK – Nelayan merupakan salah satu pekerjaan yang banyak digeluti masyarakat Kota Pudak. Tahun lalu 200 orang beralih profesi sebagai nelayan. Sayang, pertambahan tersebut belum diimbangi pertumbuhan usaha perikanan.
Koperasi yang dibentuk kelompok nelayan masih sangat sedikit. Dinas koperasi, UMKM, perindustrian, dan perdagangan (diskoperindag) menyebutkan, hanya ada enam koperasi nelayan yang aktif. Usaha kerakyatan itu masih membutuhkan suntikan modal untuk mengembangkan usaha.
’’Memang, jumlahnya masih sedikit. Padahal, koperasi nelayan sangat penting,’’ ujar Ketua Dewan Koperasi Daerah (Dekopinda) Gresik Sudigno. Pria 66 tahun tersebut menjelaskan fungsi koperasi bagi pencari ikan. Usaha tidak hanya dimanfaatkan untuk mencukupi kebutuhan melaut.
Dia melanjutkan, koperasi simpan pinjam berfungsi mengembangkan usaha anggotanya. Terutama nelayan yang membutuhkan modal usaha. Salah satunya untuk mengganti/membeli kapal pencari ikan yang lebih besar. ’’Yang terpenting, koperasi dapat dimanfaatkan nelayan untuk mengumpulkan hasil laut. Dengan begitu, tengkulak yang nakal sedikit teratasi. Koperasi juga mendorong kemudahan penjualan ikan,’’ jelasnya.
Menurut Sudigno, sinergi untuk menggeliatkan koperasi nelayan sangat penting. Program bantuan terhadap pelaut pesisir perlu ditambah. Demikian pula dana hibah untuk permodalan koperasi. ’’Pelatihan soal pengelolaan keuangan bagi nelayan itu sangat penting. Apalagi, kesadaran menabung mulai menipis,’’ tutur pensiunan Polri tersebut. Dia berharap pembekalan tentang sumber daya manusia di bidang kelautan lebih ditingkatkan.
Gresik memiliki 1.215 koperasi yang masih aktif. Badan usaha dengan berbagai jenis itu dikelola sejumlah kelompok. Berdasar jumlah tersebut, koperasi karyawan perusahaan paling mendominasi. Tahun ini ada penambahan 120 koperasi pembiayaan syariah dengan modal yang berasal dari dana hibah Pemprov Jatim. Gresik juga mempunyai koperasi unit desa (KUD) dan pondok pesantren yang terus berkembang. (hen/c18/ai)