Jokowi: Aktivitas Normal Saja
Pemerintah Akan Respons Positif bila Demonstrasi Damai
JAKARTA – Hari ini (4/11) pemerintahan Jokowi-JK akan menghadapi demonstrasi terbesar sejak keduanya memimpin negeri ini pada 20 Oktober 2014. Diperkirakan 500 ribu orang bakal berkumpul di Masjid Istiqlal untuk kemudian menyampaikan aspirasi ke depan Istana Negara. Dengan segala persiapan aparat dan kedewasaan pengunjuk rasa, pemerintah yakin demonstrasi itu akan berjalan tertib.
’’Bekerja seperti biasanya. Yang sekolah ya sekolah seperti biasanya,’’ kata Presiden Jokowi kemarin (3/11)
Boleh saja demonstrasi, tapi yang penting jangan memaksakan kehendak, merusak, atau anarkis. Ini yang tidak boleh.” JOKO WIDODO Presiden Luruskan niat dan kuatkan tekad, dengan tetap menjaga akhlakul karimah. Insya Allah, Aa akan ikut bergabung pada 4 November.” AA GYM Ulama Saya percaya demo ini akan aman, damai, dan kita mampu memberi contoh bangsa lain bahwa negara ini mampu menegakkan demokrasi.” BENNY SUSETYO Rohaniwan Katolik, Tokoh Lintas Agama
”Boleh saja demonstrasi, tapi yang penting jangan memaksakan kehendak, merusak, atau anarkis. Ini yang tidak boleh,” lanjutnya.
Pengunjuk rasa akan berkumpul di Masjid Istiqlal. Mereka bakal mengawali kegiatan dengan salat Jumat. Setelah Jumatan, massa akan long march ke arah selatan menuju Jalan Taman Pejambon dan melewati Gereja Immanuel.
Massa kemudian masuk ke Jalan Medan Merdeka Timur untuk menuju kantor Bareskrim Polri di gedung Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Mereka direncanakan berorasi di depan kantor tersebut. Setelah berorasi, massa bakal berbelok ke barat, ke Jalan Medan Merdeka Selatan, melewati Istana Wakil Presiden dan Balai Kota DKI Jakarta.
Para demonstran kemudian akan melanjutkan long march dan berbelok ke Jalan Medan Merdeka Barat, mengitari kawasan Tugu Monas. Long march akan berakhir di depan Istana Merdeka.
Mabes Polri mengerahkan sedikitnya 18 ribu personel untuk mengamankan jalannya aksi. Pasukan terdiri atas gabungan personel Brimob serta 15 polda dan ditambah personel Polda Metro Jaya. Termasuk 2.000 personel TNI.
Menurut Jokowi, demonstrasi merupakan kegiatan yang wajar di negara demokrasi. Masyarakat tidak perlu takut. Karena itu pula, presiden akan berada di ibu kota ketika unjuk rasa berlangsung. Demikian pula dengan Wapres Jusuf Kalla ( JK).
Jokowi dan JK membahas perihal demo itu di beranda belakang Istana Merdeka kemarin sore (3/11). Tempat tersebut cukup nyaman sebagai tempat bertukar pikiran. Di hadapan keduanya, tersaji pemandangan halaman dalam kompleks Istana Presiden yang teduh diiringi kicau burung.
Seperti halnya presiden, JK berpesan agar masyarakat beraktivitas seperti biasa. ”Presiden di sini, saya di sebelah (Kantor Wapres). Kami (saling) konsultasi kalau ada apa-apa. Tidak akan meninggalkan tempat,” ucap JK.
Dia lantas memberikan gambaran, hampir setiap hari ada aksi demonstrasi di seberang Istana Merdeka. Bedanya hanya pada jumlah massa yang ikut serta. Apalagi, hari ini adalah Jumat, hari besar bagi umat muslim yang notabene akan berunjuk rasa. Mereka menuntut Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) diadili atas ucapannya yang dianggap menistakan agama Islam.
”Hari Jumat. Ini hari beribadah. Jangan berbuat sebaliknya dari beribadah,” lanjut JK.
Bila aspirasi tersebut disampaikan secara baik-baik, lanjut JK, pe- merintah pasti mendengarkan. Berkaitan dengan persoalan Ahok, kata dia, yang bersangkutan telah diperiksa. Kapolri juga sudah berjanji untuk memproses sesuai dengan harapan masyarakat. ”Bagi presiden dan saya, ya dijalankan saja demokrasi yang baik, yang bersahabat, yang kalem,” lanjutnya.
JK juga berpesan kepada para demonstran untuk mewaspadai upaya penyusupan. Karena itu, masing-masing kelompok harus saling menjaga agar tidak disusupi pihak yang tidak bertanggung jawab.
Di luar itu, JK juga meyakinkan para pelaku usaha agar tidak ikut khawatir. Demonstrasi di negara demokrasi tidak akan menghambat roda perekonomian.
Sepanjang sehari kemarin, suasana pengamanan di Istana Presiden dan Monumen Nasional (Monas) terlihat semakin ketat. Saat siang, empat helikopter militer berwarna hijau terbang rendah di atas halaman Istana Negara. Helikopter berjenis Bell itu berputar-putar empat kali di sekitar kompleks Istana Presiden. Dua kali di antaranya terbang rendah hingga tampak dari bawah beberapa personel TNI berada di dalam helikopter.
Kadispen TNI-AD Brigjen Sabrar Fadhilah menjelaskan, helikopter tersebut memang terkait dengan pengamanan demonstrasi hari ini. ”Itu bukan untuk apa-apa, tapi justru untuk memberikan ketenangan untuk semua,” ujarnya.
Sementara itu, berdasar perkiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), demontrasi akan berlangsung dalam cuaca hujan. Hujan diprediksi turun mulai intensitas ringan hingga sedang.
Kepala Sub-Bidang Informasi Kepala Sub-Bidang Informasi BMKG Harry Tirto Djatmiko menyampaikan, potensi hujan terjadi mulai Jumat pagi. Kondisi cuaca cenderung berawan dan berpotensi hujan ringan dengan kondisi suhu udara 23–33 derajat Celsius, sedangkan kelembapan udara 70–96 persen.
Menjelang siang, kondisi tersebut belum akan berganti. Diperkirakan, hujan dengan curah 0,5 mm per jam masih mengguyur hingga sore. Bahkan, hujan mungkin semakin deras dengan kecepatan angin 5–25 km/jam arah selatan–barat. ”Antara siang dan sore diperkirakan berawan dan potensi hujan ringan hingga sedang,” jelasnya.
Di tempat terpisah, kemarin Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq mendatangi kantor Bareskrim Polri. Dia menuturkan, dirinya datang dalam posisi sebagai saksi ahli agama dalam kasus dugaan penistaan yang dilakukan Ahok. ”Saya pastikan itu penistaan agama,” tegasnya.
Karena itu, lanjut dia, diharapkan presiden tidak melindungi pelaku penistaan tersebut. Selain itu, kata dia, kedatangannya di Bareskrim diharapkan akan lebih memantapkan sikap kepolisian. ”Kalau bisa hari ini gelar perkara untuk bsia menentukan status Ahok,” ujarnya.
Kabareskrim Komjen Ari Dono Sukmanto menyatakan, Habib Rizieq diperiksa karena mengajukan diri sebagai salah satu saksi ahli dalam bidang agama. ”Tentunya tak ada masalah,” paparnya.
Selain Rizieq, Bareskrim kemarin juga didatangi Kapolda Metro Jaya Irjen M. Iriawan serta Pangdam Jaya Theddy Lhaksamana. Mereka berkoordinasi dengan Kabareskrim terkait dengan demo hari ini.
Iriawan menyatakan, posisi titik kumpul para demonstran telah diketahui. Semua sudut mulai Masjid Istiqlal hingga Bareskrim akan dijaga. ”Balai kota dan Kedutaan Besar Amerika juga dijaga,” tegas mantan Kadivpropam itu.
Dia memastikan, personel akan memperlakukan para demonstran secara persuasif. Bahkan, bakal ada kompi yang disiapkan untuk menenangkan demonstran. Di antaranya adalah kompi zikir dan polwan berjilbab. ”Ada sekitar lima kompi yang mereka memang ahli zikir,” jelasnya.
Sementara itu, Forum Rektor Indonesia (FRI) juga mengeluarkan pernyataan terkait dengan demonstrasi 4 November. Ketua FRI Rochmat Wahab menuturkan, seluruh pimpinan perguruan tinggi diminta tetap mengendalikan kegiatan akademik dan nonakademik di kampus masingmasing. Dia meminta tidak sampai ada aktivitas yang menyimpang dari tridarma perguruan tinggi.
FRI menyampaikan masukan kepada kepolisian terkait dengan tudingan penistaan atau pencemaran agama. Dia menuturkan, penegak hukum harus bisa bersikap tegas terhadap pelanggaran hukum. ” Tentunya dengan berpedoman pada undang-undang,” katanya.
Rochmat berharap penegak hukum bekerja sesuai dengan kaidah hukum tanpa terpengaruh tekanan massa. (byu/mia/ jun/idr/wan/c5/ang)