Bikin Grup WA Dapur Umum
IBUIBU ini bekerja di balik layar. Mereka mengurusi bagian logistik dapur umum dadakan yang didirikan di sejumlah titik di Jakarta. ”Kami tidak mengoo- rdinasi. Mereka datang sendiri,” ujar Umiyani, koordinator logistik dapur umum Bunda Zakiyah di Condet, Jakarta Timur, kemarin (3/11)
Di dapur umum tersebut ada lebih dari seratus ibu dan remaja putri yang menyumbangkan tenaga. Logistik yang disiapkan adalah makanan dan minuman. Jumlahnya 30 ribu bungkus. Isinya antara lain susu kotak kemasan, telur rebus, kurma, dan biskuit.
Logistik itu merupakan sumbangan berbagai pihak. Mulai tukang ojek sampai pengusaha. Mayoritas sumbangan yang diberikan berupa uang. Ada yang Rp 20 ribu. Ada juga yang menyumbang Rp 20 juta. Panitia dapur umum menyediakan rekening khusus untuk para donatur.
Umiyani mengatakan, para relawan itu merupakan anggota majelis taklim dari segenap penjuru Jakarta dan sekitarnya. ”Karena tidak semuanya ikut demo, jadi ya bantu-bantu di dapur umum. Ibu-ibu itu datang bergantian,” jelas pimpinan majelis taklim Tadabur Quran Depok tersebut. Humas dapur umum Bunda Zakiyah Condet M. Harry Naldi menambahkan, logistik itu akan didistribusikan ke Masjid Istiqlal pagi ini. Urusan distribusi ditangani para lelaki. Rencananya, makanan dan minuman didrop sampai para pendemo pulang ke rumah masing-masing. ”Kalau mereka nginap, logistik akan kami distribusikan lagi,” ucapnya.
Pendirian dapur umum tersebut, terang Naldi, merupakan inisiatif pribadi. Pihaknya menyebarkan informasi dapur umum itu melalui grup WhatsApp (WA) dan internet. Tujuannya mengumpulkan para pihak yang mendukung aksi hari ini. ”Kami sempat dikira bohong dan diintimidasi juga,” ungkapnya.
Selain di Condet, dapur umum didirikan di sejumlah titik di ibu kota. Di antaranya di kawasan Menteng, Petamburan, Tanah Abang, Kampung Bali, dan Otista. Mereka menyediakan makanan ringan sampai nasi bungkus. Seluruh masjid di Jakarta juga menyediakan tempat menginap untuk peserta unjuk rasa dari luar daerah. (tyo/c9/ca)