Hanya Ubah Rute Tiga Koridor
Operasi Busway saat Demo Hari Ini
JAKPUS – PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) menyiapkan langkah antisipasi terkait demo besar yang digelar hari ini. Hanya, tak banyak perubahan rute yang dilakukan. Operasi hanya berubah rute di tiga koridor.
Yakni, koridor 1 (Blok M–Kota), koridor 2 (Pulogadung–Harmoni), dan koridor 3 (Terminal Kali Deres–Pasar Baru). ’’Pengalihan rute tersebut kami ambil setelah mempelajari rute pergerakan massa demonstran. Sebagian besar massa berada di kawasan sekitar Istana Negara,’’ kata Direktur Operasional PT Transjakarta Daud Joseph.
Dia mendetailkan perubahan koridor itu. Untuk koridor 1 (Blok M–Kota), sangat mungkin, massa membeludak di kawasan Patung Kuda dan Monas. Jadi, rute dari halte Bank Indonesia dibelokkan ke Budi Kemuliaan– Abdul Muis. Sebaliknya, rute dari Kota dialihkan ke Juanda–Pasar Baru dengan melewati Gunung Sahari, lalu kembali masuk koridor 1 melalui Jalan Proklamasi.
Untuk koridor 2 (Pulogadung– Harmoni), jalur Pulogadung– Senen akan dialihkan ke Sawah Besar–Harmoni. Busway dilewatkan melalui Gunung Sahari dengan melewati Pejambon. Sementara itu, jalur koridor 3 (Terminal Kali Deres–Pasar Baru) diperpendek sampai Harmoni agar tidak terganggu dengan bus yang ingin cepat berputar.
Selain itu, sejumlah koridor bakal mengalami pengurangan jumlah armada. Terutama rute terusan. Misalnya, PGC, Ancol, Kampung Rambutan–Ancol, dan Pinang Ranti–Kota. ’’Hal itu kami lakukan untuk menyesuaikan keadaan. Sebab, masyarakat mungkin akan mengurangi mobilitas,’’ paparnya.
Busway merupakan salah satu moda transportasi umum yang menjadi andalan Pemprov DKI Jakarta dan masyarakat. Cukup membayar Rp 3.500, warga bisa menjangkau banyak tempat dalam waktu cepat di kawasan Jakarta.
Namun, pihaknya meminta penumpang tidak khawatir. Sebab, ada alternatif lain. Misalnya, untuk penumpang dari Pinang Ranti menuju Kota, ada koridor 9 sampai Semanggi. Lalu, dari Semanggi, ada rute yang menuju Kota. Demikian juga Kampung Rambutan–Ancol , ada koridor 7 Kampung Rambutan–Kampung Melayu. Selain itu, koridor 5 Kampung Melayu–Ancol melayani dengan jumlah normal.
Lebih lanjut, Joseph menyebut ada 1.100 busway yang bakal dioperasikan. Jumlah tersebut sama dengan yang dioperasikan pada hari biasa. Sebab, kondisi penumpang Transjakarta terus meningkat. Tahun ini rata-rata mencapai 450 ribu penumpang per hari.
Tentang keamanan, pihaknya memperbanyak personel Transjakarta yang bekerja pada hari itu. Tak satu pun diizinkan mengambil cuti maupun libur. ’’Semua jajaran operasional kami tetap stand by. Warga tidak usah khawatir. Apa pun yang terjadi besok, kami sudah mengantisipasi,’’ tambahnya. Apalagi, ada TNI dan Polri yang berjaga untuk mengantisipasi aksi tersebut.
Terpisah, Direktur Utama PT Transjakarta Budi Kaliwono mengaku terus memantau operasi busway melalui command center. Tujuannya, busway bisa dihindarkan dari kerumunan massa. ’’Jika ada yang terjebak, kami akan pindahkan ke bus lain meski berbeda jalur,’’ terangnya. Saat pemindahan penumpang, petugas siap mengawal.
Sebab, pihaknya menyiapkan 300 personel di lapangan untuk mengatur jalur. Selain itu, pihaknya menambah minimal dua petugas on board pada bus gandeng yang sebelumnya satu orang.
Mengenai penyetopan operasi, Budi mengaku ada rencana tersebut. Namun, setelah mengomunikasikan dengan Dinas Perhubungan dan Transportasi (Dishubtrans) Jakarta, tidak ada kebijakan stop operasi. ’’Satu Jakarta ini dipenuhi koridor Transjakarta. Nggak mungkin dihentikan hanya karena satu area. Apalagi, operasi Transjakarta sangat unik. Jika satu terganggu, sirkulasi lain juga terganggu,’’ pungkasnya. (rya/ c16/ano)